Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.432 atau menguat 2,41 persen dalam seminggu pada penutupan perdagangan pada Jumat, 16 Agustus 2024. Saat ini, IHSG berada di resistance ATH di level 7.400-7.450 dan berpotensi mencetak ATH baru di Agustus 2024.
Melihat hal itu, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani, mengimbau para trader untuk memerhatikan tiga sentimen, yakni Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), pertemuan otoritas moneter dunia dan FOMC Minutes, pada pekan ini 19-23 Agustus 2024.
Terkait RDG BI, pada Rabu minggu ini BI akan mengumumkan keputusan tingkat suku bunga acuan. Berdasarkan konsensusnya, BI Rate diproyeksi akan tetap berada di level yang sama 6,25 persen.
“Keputusan ini konsisten dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam target 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025 dan efektivitas dalam menjaga aliran masuk modal asing,” ucap Dimas dalam risetnya di Jakarta, 19 Agustus 2024.
Baca juga: BRI Danareksa Sekuritas Prediksi IHSG Tembus 8.000 di Akhir 2024
Lalu, ia menambahkan menjelang keputusan yang akan diumumkan BI pada Rabu besok, mata uang rupiah berhasil mengalami penguatan terhadap USD. Selama sepekan kemarin, rupiah ditutup menguat 1,59 persen yang berada di level Rp15.684 per USD.
Sementara itu, terkait sentimen pertemuan otoritas moneter dunia pada Kamis minggu ini, agenda forum diskusi terbuka yang rutin diadakan setiap tahun bernama “Jackson Hole Symposium” akan berfokus pada isu tantangan ekonomi global.
“Pada pertemuan di tahun 2023, situasi dinamika ekonomi global yang berubah seiring dengan adanya konflik geopolitik menjadi agenda yang dibicarakan. Pertemuan pada Kamis nanti akan memberikan isyarat tentang apa yang akan dilakukan para pemegang kebijakan moneter untuk setahun kedepan,” imbuhnya.
Baca juga: Mirae Asset Rekomendasikan 9 Saham Ini di Tengah Volatilitas Tinggi, Apa Saja?
Adapun, pada sentimen FOMC Minutes, pandangan para pejabat The Fed juga menjadi momen yang dinantikan oleh pelaku pasar. Setiap enam minggu sekali Federal Open Market Committee (FOMC) mengadakan pertemuan untuk membahas kondisi ekonomi AS dan membuat keputusan penting tentang kebijakan moneter.
“Hasil dari pertemuan diskusi tersebut memberikan pandangan dan tindakan yang dimiliki oleh The Fed dan akan sangat berpengaruh terhadap pasar keuangan dunia. Pertemuan ini akan memberikan gambaran kebijakan suku bunga yang akan diambil oleh The Fed pada 17-18 September mendatang, dan oleh karenanya termasuk agenda penting yang dinantikan oleh pelaku pasar,” ujar Dimas. (*)
Editor: Galih Pratama