Jakarta – Perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue yang dilakukan bank bjb mendapat respons sangat besar dari kalangan investor.
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, mengatakan di hari pertama perdagangan bahkan sangat baik. Dimana dari total target yang telah ditetapkan, lebih dari 75% diserap pemegang saham.
“Alhamdulillah di hari pertama perdagangan HMETD Minat investor sangat baik, dari total target yg ditetapkan telah lebih dari 75% diserap oleh pemegang saham,” ujar Yuddy, Kamis, 10 Maret 2022.
Dengan hasil ini ujar Yuddy, pihaknya semakin optimisme penyerapan right issue akan sesuai dengan target yang direncanakan sebesar Rp924,99 milliar. Mengingat masa perdagangan masih panjang sampai tgl 16 maret 2022.
Seperti diketahui, dalam aksi korporasi ini Bank bjb menawarkan sebanyak-banyaknya 682.656.525 Saham Biasa seri B dengan nilai nominal Rp250 per saham, dan dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp1.355 per saham.
Jumlah dana yang akan diterima perseroan dari PMHMETD I ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp924.999.591.375. HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham Perseroan yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 7 Maret 2022.
Yuddy menyatakan, dengan kinerja keuangan dan rencana strategis yang dimiliki, pihaknya yakin right issue atau HMETD akan diminati kalangan investor.
“Saya ajak investor dan pemegang saham untuk tak pernah ragu mengambil HMETD. Kami mengajak yang belum, segera memiliki saham BJBR,” ujarnya.
Yuddy juga menegaskan bahwa selain right issue, tahun ini pihaknya juga berencana untuk menerbitkan kembali obligasi subordinasi sebanyak banyaknya Rp1 triliun.
Hal ini diharapkan akan mendorong kinerja perusahaan akan semakin baik, seiring misi bank bjb menjadi bank papan atas di Indonesia. (*)