Moneter dan Fiskal

Investasi Naik Tapi Serapan Tenaga Kerja Minim, Ini Solusi Menteri Rosan Roeslani

Jakarta – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi triwulan IV-2024 mencapai Rp452,8 triliun. Sepanjang tahun 2024, total investasi menembus Rp1.714,2 triliun.

Meski realisasi investasi mengalami peningkatan yang signifikan, penyerapan tenaga kerja di triwulan IV-2024 hanya mencapai 580.916 orang. Sementara itu, sepanjang tahun 2024, total tenaga kerja yang terserap tercatat sebanyak 2.456.130 orang.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan penciptaan lapangan pekerjaan. Salah satu strategi yang diandalkan adalah hilirisasi, mengingat peluangnya masih besar karena Indonesia belum mencapai tahap industrialisasi penuh.

Baca juga: Realisasi Investasi Triwulan IV 2024 Tembus Rp452,8 Triliun, Masih Didominasi Asing

“Jadi kami meyakini kalau hilirisasi ini telah berjalan sampai ke industrialisasinya itu peningkatan lapangan kerjanya juga semakin meningkat, jadi harapannya salah satunya dari program hilirisasi yang kontribusinya cukup signifikan ya 23,8 persen ini akan lebih menciptakan lapangan kerja yang baru,” ucap Rosan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 31 Januari 2025.

Peningkatan SDM untuk Menjawab Tantangan Teknologi

Selain hilirisasi, Rosan menyoroti pentingnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), terutama melalui upskilling untuk menghadapi tantangan teknologi, seperti perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI).

“Sehingga penguasaan dari skill para pekerja kita juga harus kita tingkatkan, karena dari suatu teknologi yang baru akan lahir juga penciptaan lapangan pekerjaan yang membutuhkan skill yang berbeda juga,” imbuhnya.

Baca juga: Realisasi Investasi Triwulan IV 2024 Tembus Rp452,8 Triliun, Masih Didominasi Asing

Menurut Rosan, peningkatan keterampilan tenaga kerja Indonesia juga berperan dalam menarik lebih banyak investasi ke dalam negeri.

“Karena pada saat mereka akan masuk investasi ke Indonesia salah satu yang mereka lihat adalah skill of talent, SDM kita itu siap atau tidak dan berapa banyak ini adalah salah satu yang harus kita terus tingkatkan itu yang paling penting, kemudian efisiensi dan competitiveness dari produk kita ke depannya,” ujar Rosan. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

18 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

18 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

18 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

20 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

20 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

23 hours ago