Intip kinerja Bank Sumut Jelang IPO, Punya Aset Rp40,62 Triliun

Intip kinerja Bank Sumut Jelang IPO, Punya Aset Rp40,62 Triliun

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) tidak lama lagi akan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Dilansir dari halaman e-IPO (5/1), harga penawaran kepada masyarakat Rp150-Rp350 per saham. Dengan demikian, Bank Sumut akan meraih dana sebanyak-banyaknya Rp1,49 triliun.

Berdasarkan data Biro Riset Infobank (birI), hingga triwulan III 2022 Bank Sumut memiliki total aset Rp40,62 triliun, tumbuh 2,70% (year on year/yoy). Dari sisi aset, Bank Sumut merupakan bank pembangunan daerah (BPD) terbesar ke lima di Indonesia dan terbesar untuk BPD di luar Pulau Jawa.

Di sisi lain, Bank Sumut membukukan laba bersih Rp520,58 miliar atau naik 14,06% (yoy). Laba ini ditopang oleh pendapatan bunga yang melonjak 26,94% menjadi Rp3,05 triliun.

Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi, Arieta Aryanti optimistis kinerja laba akan melampaui target rencana bisnis bank (RBB) sebesar Rp665 miliar pada 2022.

“Dengan kinerja keuangan yang menghasilkan peningkatan laba, diharapkan kontribusi terhadap penghasilan asli daerah (PAD) ikut meningkat. Laba dari setiap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) akan menjadi penghasilan asli daerah (PAD) yang dapat digunakan untuk pembangunan ekonomi daerah,” ujarnya dikutip Rabu, 4 Januari 2022.

Tingginya pendapatan bunga sejalan dengan penyaluran kredit yang meningkat 7,92% dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp24,48 triliun. Sementara itu total dana pihak ketiga (DPK) juga naik 1,11% menjadi Rp33,38 triliun.

“Keberhasilan dan kinerja yang solid Bank Sumut diharapkan memberikan kontribusi berarti bagi peningkatan kegiatan perekonomian di 33 kabupaten atau kota dan Provinsi Sumatra Utara, yang pada triwulan III 2022 tumbuh 4,97% (yoy) dengan produk domestik regional bruto (PDRB) mencapai Rp243,91 triliun,” terangnya.

Bank Sumut juga mencatatkan pengembalian ekuitas atau return on equity (RoE) yang cukup tinggi. Di sembilan bulan pertama di 2022, ROE Bank tercatat 17,38%, lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 16,60%.

Kendati mencatatkan kinerja yang cemerlang, namun secara mengejutkan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang juga Pemegang Saham Pengendali PT Bank Sumut, mencopot Direktur Utama PT Bank Sumut, Rahmat Fadillah Pohan. Pencopotan itu terjadi Rabu, 4 Januari 2023.

Menurut sumber Infobank, pencopotan ini bukan karena soal kinerja tapi ada soal lain yakni karena tidak harmonisan antara Gubernur dan Wakil Gubernur.

“Dirut dinilai lebih condong ke Wakil Gubernur, sehingga langkah untuk mengganti posisi dirut pun diambil,” ungkapnya kepada Infobank, Rabu, 4 Januari 2022.

Dicopotnya Rahmat dari posisi Dirut Bank Sumut tersebut menjadi pertanyaan banyak pihak terutama calon investor, lantaran perseroan tengah menggelar penawaran awal alias bookbuilding yang dimulai Kamis 5 Januari 2022 hingga 18 Januari mendatang.

Di bawah kepemimpinannya, Rahmat menjadi salah saru sosok yang turut membawa Bank Sumut menjadi bank daerah pertama di luar Pulau Jawa yang melantai di bursa. Sejauh ini ada empat BPD yang terlebih dahulu mencatatkan namanya di Bursea Efek Indonesia (BEI) yaitu BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR), PT BPD Jawa TImur Tbk. (BJTM) dan PT BPD Banten Tbk. (BEKS).

Dalam prosesnya, Bank Sumut sudah mengajukan IPO ke Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2022 lalu. Namun langkah bank milik Pemda Sumatera Utara ini sempat tertunda beberapa kali hingga akhirnya baru bisa memperoleh pernyataan praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 3 Januari 2023. (*) Dicky F

Related Posts

News Update

Top News