Integrasi GRC Jadi Kunci Bisnis Berkelanjutan

Integrasi GRC Jadi Kunci Bisnis Berkelanjutan

Jakarta — Bagaimana korporasi Indonesia menjalankan bisnis diyakini turut memberikan andil dalam keberlanjutan investasi di Tanah Air. Untuk itu, diperlukan tara kelola perusahan perlu ditingkatkan melalui praktik governance, risk and compliance (GRC).

“Dengan semakin baiknya praktik GRC di Indonesia, maka kepercayaan masyarakat dan investor, baik dari dalam dan luar negeri, akan meningkat pula. Diharapkan rating investasi di Indonesia akan meningkat, dan risk country Indonesia semakin baik. Tentu, hal ini akan mendorong peningkatan investasi di Indonesia,” ujar Dr Antonius Alijoyo, selaku Ketua Penyelenggara GRC Summit 2019 sekaligus Ketua Dewan Juri TOP GRC 2019 di Jakarta, Kamis (22/8).

Di antaranya adalah adanya upaya dari semua pihak, untuk bersama-sama dan secara terus-menerus meningkatkan praktik implementasi GRC terpadu di Indonesia.

Sedangkan M. Lutfi Handayani, Ketua Penyelenggara TOP GRC 2019 menegaskan bahwa kegiatan TOP GRC tidak hanya sekedar awarding atau penghargaan, namun didalamnya ada aspek pembelajaran GRC bagi perusahaan peserta.

“Yang menarik, di sesi nilai tambah saat kegiatan wawancara penjurian, Dewan Juri TOP GRC 2019 memberikan pendapat, masukan, dan saran-saran yang dapat digunakan bagi setiap peserta untuk meningkatkan implementasi GRC-nya. Jadi, sayang sekali jika perusahaan tidak mengikuti wawancara penjurian TOP GRC ini,” tegas Lutfi.

Kegiatan GRC Summit dan Penghargaan Top GRC 2019 dihadiri oleh lebih dari 350 peserta. Jumlah tersebut terdiri dari direksi, komisaris, manajer. Serta oleh praktisi governance, risk, dan compliance dari banyak perusahaan.

Kegiatan GRC Summit 2019, merupakan forum nasional untuk membahas pengembangan GRC di Indonesia. Tema yang diangkat adalah Sustaining Through Integrated GRC (kunci keberhasilan pengembangan bisnis berkelanjutan adalah integrasi GRC).

Dalam forum ini, hadir pembicara dan tokoh GRC global, Carole Switzer (Founder & President of Open Compliance and Ethics Group (OCEG). Ia melakukan sharing tentang The value of principled performance; How GRC enables better governance; dan Building a culture for change.

Sementara TOP GRC 2019 adalah kegiatan corporate award tahunan, di bidang tata kelola perusahaan (GCG), manajemen risiko, dan manajemen kepatuhan. Tujuan dari penyelenggaraan TOP GRC ini adalah untuk mendorong peningkatan bisnis perusahaan yang berkelanjutan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi secara terintegrasi.

Tema yang diangkat dalam kegiatan TOP GRC 2019 ini adalah Great GRC, for Great Business. “Artinya, kita mengharapkan munculnya perusahaan-perusahaan hebat di Indonesia, yang terus membangun bisnis dan kinerjanya secara berkelanjutan, dengan menerapkan prinsip-prinsip GRC yang terintegrasi,” kata Lutfi.

TOP GRC 2019 diikuti oleh lebih dari 500 perusahaan terdiri dari BUMN, perusahaan TBK, swasta nasional maupun multinasional. Kemudian diseleksi menjadi 200 perusahaan finalis. Dan setelah melewati proses penilaian akhir termasuk wawancara penjurian, ditetapkan 52 perusahaan sebagai penerima penghargaan TOP GRC 2019. (*)

Related Posts

News Update

Top News