Jakarta – PT Jamkrindo Syariah (Jamsyar) optimistis menatap tahun 2022 seiring dengan kinerja cemerlang di tahun 2021. Akan tetapi, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi untuk menggenjot kinerja yang lebih baik lagi.
Direktur Jamsyar Achmad Sonhadji mengatakan setidaknya ada dua hal yang menjadi tantangan bagi Jamsyar di tahun 2022. Pertama terkait kredit program pemerintah yang jatuh tempo di tahun 2022.
“Kalau pada saat lunas belom selesai kita akan coba restrukturisasi dulu karena emang ini modal kerja jd mereka harus punya time frame atau waktu cukup untuk menjalankan usahanya sampai bisa mengembalikan, ujarnya saat acara media visit kantor pusat JamSyar di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, 10 Maret 2022.
Tantangan kedua bagi perusahaan bergerak dalam bidang usaha jasa penjaminan syariah terbesar di Indonesia ini menurut Son adalah bank yang masih hati-hati meski ekonomi yang baru pulih. Son berharap di tahun 2022 ini Jamsyar mampu mencatatkan kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Jamsyar memiliki total asset pada posisi 30 September 2021 sebesar Rp2,18 triliun dan ekuitas pada posisi yang sama sebesar Rp 892,97 miliar. Pada periode 1 Januari hingga 30 September 2021, Jamsyar telah menjamin lebih dari seribu terjamin dengan nilai penjaminan sebesar Rp 33,78 triliun. Nilai penjaminan tersebut meningkat 38,75% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Jamsyar mendapatkan penghargaan sebagai pemenang untuk kategori “Nominal Penjaminan Terbesar” di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 tahun 2021 bertema Magnifying Halal Industries Through Food and Fashion Markets for Economic Recovery pada Oktober 2021.
“Dengan pertimbangan-pertimbangan itu Insya Allah kita bisa melampau target kinerja tahun ini,” pungkasnya. (*) Dicky F.