Ini Strategi Bank Mandiri Menjaga Pendapatannya Ditengah Restrukturisasi

Ini Strategi Bank Mandiri Menjaga Pendapatannya Ditengah Restrukturisasi

Jakarta – Program restrukturisasi kredit perbankan dinilai membuat pendapatan perbankan sedikit tertekan karena harus menyiapkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN). Oleh karena itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menerapkan strategi penghematan guna mengatasi permasalahan tersebut.

“Karena kita akan banyak melakukan restrukturisasi, tentu akan ada tekanan ke pendapatan dan ada tekanan di mana kita harus menambah biaya CKPN. Sehingga tentu akan ada koreksi untuk kinerja akhir tahun. Kita berkomitmen melakukan penghematan di semua pos yang kita bisa lakukan penghematan,” kata Direktur Keuangan Bank Mandiri Silvano Rumantir melalui video conference di Jakarta, Senin 8 Juni 2020.

Dirinya mengatakan, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) memang sedikit meningkat tipis hingga kuartal I-2020 sebesar 68,83% bila dibandingkan tahun sebelumnya di 68,18%. Dirinya mengaku terus menjaga kesehatan BOPO miliknya agar bisnisnya tetap tumbuh ditengah pandemi covid-19.

“Secara prinsip melalui inisiatif sendiri sudah melakukan penghematan, walaupun dari beberapa pos ada yang kita alihkan untuk Covid-19. Namun kami fokus menjaga BOPO kami seefisien mungkin,” tukasnya.

Sebagai informasi saja hingga 7 Juni 2020 telah merestrukturisasi kredit terdampak covid-19 sebanyak 404 ribu debitur. Angka tersebut terus meningkat dari total pada 29 Mei 2020, yang telah merestrukturisasi 323 ribu debitur. Meski begitu hingga kuartal I-2020 Bank Mandiri masih berhasil membukukan laba bersih Rp7,92 triliun, atau tercatat tumbuh 9,44%. (*)

Editor: Restrukturisasi Kredit

Related Posts

News Update

Top News