Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyusun beberapa inovasi yang akan direalisasikan di tahun depan, diantaranya adalah terkait penambahan penerbit structure warrant, papan baru, pengembangan pasar derivative dan indeks baru terkait ESG.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengatakan bahwa sejak diluncurkan structure warrant pada 19 September yang lalu, telah mencatatkan transaksi perdagangan hingga Rp191 miliar dari satu penerbit dengan 13 underlying saham.
“Kita targetkan tahun depan penerbitnya akan bertambah 1 atau 2 dan kita berharap ada tambahan lagi 15 underlying untuk structure warrant yang baru,” ucap Iman dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2022 di Jakarta, 29 Desember 2022.
Kemudian, target inovasi yang kedua terkait dengan papan baru, BEI di tahun depan akan mengumumkan adanya papan kerja tertentu, papan pemantauan khusus, juga perlindungan untuk investor.
Lalu, yang ketiga BEI juga akan meluncurkan single stock future untuk mendukung kinerja pasar derivative yang diperkirakan akan diumumkan pada kuartal I-2023.
“Jadi kita terus melihat dari pasar derivative kita belum signifikan pertumbuhannya, kita akan coba dengan single stock future yang sudah mulai derivative dengan struktur warrant jadi kita akan tambahkan dengan single stok future,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa BEI saat ini telah memiliki indeks-indeks baru seperti indeks syariah maupun indeks yang berkaitan dengan environmental, social, governance (ESG) dan exchange traded fund (ETF).
“Jadi BEI dengan pihak ketiga sedang bekerja sama untuk meluncurkan indeks-indeks baru terutama yang terkait ESG dan juga indeks yang berbasis yang akan digunakan untuk ETF,” ujar Iman. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra