Jakarta–PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, 15 Maret 2017. Dalam RUPST tersebut dijadwal ada 7 agenda utama yang akan dibahas, salah satunya yakni perubahan anggota Dewan Komisaris atau Direksi Perseroan.
Sebagaimana diketahui, jabatan Asmawi Syam sebagai orang nomor satu di BRI akan habis di bulan ini. Asmawi Syam yang menjabat sebagai Direktur Utama BRI sejak Maret 2015 lalu, akan digantikan oleh salah satu dari beberapa kandidat kuat yang namanya santer terdengar belakangan ini.
Sepak terjang Asmawi tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Loyalitas dan peran Asmawi terhadap bank pencetak laba tertinggi di industri perbankan ini begitu besar. Selama setahun sembilan bulan, Asmawi berhasil menaikkan kekayaan BRI dari Rp806,01 triliun naik 24,51 persen menjadi Rp1.003,64 triliun per Desember 2016 dengan rasio-rasio keuangan di atas industri.
Kendati hanya naik 3,22 persen, laba BRI pada 2016 yang sebesar Rp26,23 triliun masih tercatat sebagai yang terbesar di industrinya. Namun, karena sudah 10 tahun menjadi anggota direksi BRI, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemegang saham harus memensiunkan Asmawi dari BRI. Lalu, siapa yang berpeluang menggantikan Asmawi? (Bersambung ke halaman berikutnya)