Jakarta – Penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) terus diakselerasi oleh pemerintah dengan melibatkan seluruh pelaku usaha. Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa BRI merupakan First Mover Sustainable Banking, untuk mengakselerasi hal tersebut.
“Bank BRI di tahun 2015 telah melaksanakan ini dimana kami waktu itu sebagai First Mover untuk Sustainable Banking di Indonesia,” kata Sunarso dalam sebuah talkshow, Senin, 24 Oktober 2022.
Saat ini, BRI terus berkomitmen menerapkan ESG dengan membentuk divisi khusus ESG yang bertugas menyusun perencanaan strategis, meyusun perencanaan operasional serta menyusun prosedur monitoring, pengukuran dan laporan implementasi ESG.
“Kita sudah pernah menerbitkan sustainability bond di tahun 2019 dan itu oversubscribed (kelebihan permintaan) dan kita juga sekarang punya kemampuan menghitung emisi gas rumah kaca di dalam operasional kita sendiri dan ini penting menghitung berapa emisi karbon dari aktivitas kita, karena kalau berbicara mengenai net zero kita harus tau dari aktivitas kita mengemisi berapa dan kemudian kitab isa menghemat berapa,” jelas Sunarso.
Menurutnya, tidak ada sampai hari ini mesin penyerap karbon. Yang ada itu dalam mesin biologis yang namanya tanaman, untuk itu BRI membuat program BRI Menanam.
Melalui program BRI Menanam, BRI menyalurkan 1,75 juta bibit pohon hingga tahun 2023 kepada nasabah pinjaman, khususnya nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dan diestimasikan penyerapan emisi dari ini dapat mencapai 108.065 ton Co2 pada tahun ke-5. Angka tersebut berdasarkan proyeksi perhitungan dan asumsi rata-rata daya serap CO2 pohon produktif yang dibagikan dan ditanam dalam program BRI Menanam. Proyeksi penyerapan karbon tersebut juga telah memperhitungkan potensi mortalitas dari bibit pohon yang disalurkan.
Selain itu, pada Juni 2022 BRI sudah melaksanakan pembiayaan kredit ke arah green ekonomi. Sebesar 65,5% kredit BRI sudah ke arah ekonomi yang berkelanjutan, kemudian protofolio hijau BRI sudah mencapai Rp74,6 triliun.
“Sekarang kita berbicara tentang portofolio green kita masih lanjutkan lagi dengan menerbitkan green bond untuk mencari pendanaan Rp15 triliun dan sudah mendapatkan Rp5 triliun melalui obligasi berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,” imbuhnya. (*) Irawati