Jakarta – Direktur Promosi Sektoral Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Imam Soejoedi optimis iklim investasi di Indonesia masih sangat besar untuk berkembang. Hal tersebut terliat setelah makin banyaknya perusahaan asing menanamkan investasi di dalam negri.
Terakhir, Perusahaan properti asal Jepang, Creed Group yang masuk ke Indonesia dengan menjadi mitra strategis PT Hutama Anugrah Propertindo, untuk menggarap proyek Serpong Garden Apartement.
“Berbagai faktor keunggulan Indonesia di bidang demografi seperti jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, yang mencapai 265 juta jiwa tahun 2018, serta program pencanangan ketersediaan satu juta rumah baru setiap tahun, menjadi daya tarik masuknya investasi dari Jepang ke Indonesia, khususnya di bidang properti,” jelas Imam di Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2018.
Ia mengatakan, selain sejumlah faktor tersebut, sejumlah pihak juga masih optimis, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih stabil, berkisar pada 5,2% setiap tahunnya. Karena itu masuknya investasi Jepang di sektor properti, menjadi pembuktian iklim investasi di Indonesia masih kondusif.
Menurut Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, sektor properti dan real estat, termasuk jenis investasi jangka panjang secara langsung yang ditangani, khususnya karena terkait dengan investasi asing dalam bentuk Foreign Direct Investment (FDI), dengan prospek jangka panjang antara 40 sampai 50 tahun ke depan.
Imam Soejoedi menegaskan, realisasi investasi Jepang di sektor properti (real estat, kawasan industri, dan perkantoran) meningkat signifikan di tahun 2015, senilai US$ 520 juta dibanding tahun sebelumnya yang hanya senilai US$ 71,2 juta.
“Realisasi sektor properti ini merupakan sektor terbesar keempat yang berasal dari Jepang, selama periode tahun 2013 sampai kuartal II tahun 2018, setelah sektor transportasi, logam mesin dan elektronika, kelistrikan, gas dan air,” jelasnya.
Menurut Imam, kenaikan yang signifikan ini, karena ada sejumlah perusahaan Jepang yang aktif berinvestasi di bidang proper industrial estate, dan perkantoran.
Sekedar informasi, didesain sebagai hunian TOL, Serpong Garden Apartment juga akan menjadi hub (penghubung) yang tidak saja dapat difungsikan oleh para penghuni apartemen, melainkan juga memberi manfaat bagi lingkungan di sekitarnya.
Dalam hal akses dan kemudahan lokasi, keberadaan Serpong Garden Apartment didukung oleh keberadaan jembatan berdesain artistik, yang arahnya menuju Stasiun Cisauk dengan jarak tempuh hanya 25 meter.
Dari Stasiun Cisauk, hanya membutuhkan waktu 40 menit, sampai ke Stasiun Dukuh Atas Sudirman Jakarta Pusat, dengan biaya Rp 4.000,- satu kali naik kereta.
Terbuka juga akses ke daerah manapun juga, menggunakan jaringan transportasi kereta rel listrik dan monorel Jabodetabek.
Selain itu perjalanan ditempuh hanya dalam waktu 5 menit, untuk berjalan kaki melalui jembatan, sudah terhubung dengan terminal terpadu intermoda, yang merupakan pusat transportasi darat terpenting di kawasan ini, seperti menggunakan bus Transjakarta dan bis antar kota, yang nantinya akan terpusat di daerah tersebut.
Jika menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil, maka jarak dari lokasi apartemen ke pintu tol keluar terdekat di daerah Serpong, antara lain melalui pintu tol Jakarta – BSD; pintu tol TB Simatupang; pintu tol JORR 2, akan langsung menjadi akses ke Bandara Soekarno Hatta dan juga stasiun monorel langsung ke terminal 1,2 dan 3 Bandara Soekarno Hatta, dengan jarak tempuh sekitar 9 kilometer. Sementara itu stasiun kereta api yang terdekat adalah Stasiun Intermoda Cisauk.
Progres pembangunan fisik apartemen, saat ini sudah sampai pada tahap konstruksi struktur bawah dan bulan Oktober ini akan menuju pada tahapan ke-tingkat dua bangunan. (*)