Jakarta – Di bawah kendali KB Kookmin Bank sebagai majority shareholder, PT Bank KB Bukopin Tbk terus bertransformasi. Woo Yeul Lee, yang ditunjuk sebagai direktur utama pada RUPST Mei 2022 lalu beserta jajarannya menggagas aspirasi besar untuk KB Bukopin. Emiten perbankan berkode saham BBKP ini berkeinginan menjadi bank yang paling dicintai masyarakat Indonesia.
Hal itu diungkapkan jajaran Direksi dan Komisaris KB Bukopin ketika menerima Infobank di Kantor Pusat KB Bukopin di Jakarta pada Rabu, 29 Juni 2022. Untuk mencapai aspirasi tersebut, KB Bukopin bertekad terus meningkatkan kapasitas untuk menjadi bank dengan pelayanan terbaik sekaligus meraih kepercayaan seluruh stakeholder. Baik para pemegang saham, regulator, maupun nasabah masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, KB Bukopin sudah menyiapkan sejumlah strategi yang siap dieksekusi. Satu isu besar di KB Bukopin saat ini adalah terkait kualitas aset. Angka kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) peninggalan masa lalu yang relatif tinggi dibandingkan rerata industri.
Demi menekan angka NPL, tahun ini perseroan berencana melakuan penjualan aset bermasalah secara bulk sales. Nilainya mencapai sekitar Rp10 triliun. Di semester I 2022, KB Bukopin akan melakukan bulk sales sekitar Rp5 triliun. Rencana ini sudaha mendapat persetujuan dari regulator. Dan sisanya sekitar Rp5 triliun akan dieksekusi pada paruh kedua 2022.
“Kami akan terus berusaha agar KB Bukopin ini terlahir kembali menjadi clean bank. Kami terus berupaya meningkatkan kualitas aset dan menyediakan produk baru yang sesuai untuk ditawarkan ke nasabah,” ujar manajemen KB Bukopin.
Selain memperbaiki kualitas aset, digitalisasi juga menjadi fokus bank yang menargetkan masuk jajaran top 10 bank di Indonesia pada 2025 ini. Saat ini perseroan tengah mempersiapkan sejumlah project terkait mobile banking dengan nuansa yang sangat baru untuk di Indonesia. Digitalisasi akan dilakukan secara menyeluruh dan terus menerus. KB Bukopin sedang berproses untuk memindahkan semua sistem kerjanya menjadi full digital. Transformasi digital ini ditargetkan bisa tuntas di akhir 2023.
Dalam pengembangan channel digital, KB Bukopin akan tetap berfokus pada kebutuhan nasabah. Tujuannya memang untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, sekaligus mengintegrasikan pelayanan dari offline ke online. Tidak hanya di lingkup KB Bukopin saja. Pengembangan digital ini nantinya digagas akan mengintegrasikan semua layanan di bawah naungan KB Financial Group di Indonesia.
Sebagai informasi, di Indonesia KB Financial Group memiliki afiliasi dengan perusahaan asuransi, sekuritas, kartu, hingga perusahaan pembiayaan. Nantinya akan dikembangkan sebuah platform yang menghubungakan semua fungsi finansial dari perusahaan-perusahaan tersebut. Pada akhirnya, pelayanan kepada nasabah bisa menjadi lebih terintegrasi. (*) Ari Astriawan