Jakarta—Research Finding MicroSave Ghiyazuddin Mohammad mengungkapkan, bahwa dari 1.414 koresponden pelanggan program inklusi keuangan berbasis layanan digital, sekitar 1.011 merupakan pelanggan yang masih aktif menggunakan Laku Pandai dan Layanan Keuangan Dgigital (LKD), sedangkan 403 merupakan pelanggan tidak aktif atau sekitar 30 persennya.
Ia menilai masih terdapat 3 permasalahan utama yang membuat para pelanggan tidak mengaktifkan akunnya. “Dari korespodensi kita sekitar 30 persen sudah tidak aktif. Ini juga masih menjadi permasalahan di mana masyarakat masih merasa sulit menggunakannya,” ungkap Ghiyazuddin saat seminar Emerging Risk And Consumer Protection in Digital Financial Service di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa, 16 Mei 2017.
Ia menambahkan, salah satu permasalahan mengapa pelanggan menjadi tidak aktif adalah karena kurang memadainya kualitas pelayanan yang diterima dari agen. Ia juga mengungkapkan saat ini sebesar 42 persen koresponden menilai kualitas pelayanan yang kurang. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pertumbuhan total aset industri dana pensiun di Indonesia… Read More
Jakarta - Pasar kripto kembali menunjukkan performa yang mengesankan setelah Bitcoin (BTC) mencatatkan harga tertinggi… Read More
Jakarta - Jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada hari ini, Rabu, 20 November… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 20 November… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Pemerintah mendukung langkah SCG, pemimpin bisnis regional dengan beragam unit usaha, dalam mendorong… Read More