Badung, Bali – Bank Indonesia (BI) dinilai masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) hingga ke level 5 persen pada akhir tahun mendatang seiring dengan masih berlanjutnya perlambatan ekonomi global.
Hal tersebut disampaikan oleh Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro pada acara Pelatihan Wartawan di Bali. Andry menyebut, stabilnya angka inflasi Indonesia juga mendorong BI untuk dapat memangkas suku bunga acuan.
“Penurunan bunga acuan dengan asumsi yang ada bisa 5 persen mengikuti bunga acuan the fed dan inflasi stabil” kata Andry di Badung, Bali, Jumat, 27 September 2019.
Menurutnya, pemangkasan suku bunga tersebut dapat saja dilakukan pada kuartal keempat tahun ini dengan perkiraan inflasi masih disekitar 3,5 persen hingga akhir tahun 2019. Tercatat, secara tahunan, inflasi Agustus 2019 tercatat 3,49 persen (secara setahunan/yoy), sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,32 persen (yoy).
Andry berharap pelonggaran kebijakan moneter tersebut dapat mendorong penyaluran kredit perbankan dan lebih menjaga stabilitas perekonomian nasional.
Sebelumnya, BI sendiri sepanjang tahun ini telah memangkas suku bunga acuan sebanyak tiga kali atau sebesar 75 basis poin (bps) hingga menjadi 5,25 persen hingga September 2019. (*)
Editor: Paulus Yoga