Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini telah melaporkan angka inflasi pada November 2017 diangka sebesar 0,20 persen. Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai, angka tersebut sudah sesuai dengan proyeksinya dimana diprediksi angka inflasi akan sedikit naik mengingat akan menjelang natal dan tahun baru.
“Kita semuanya melihat di Desember nanti biasanya ada peningkatan dari sisi permintaan, jadi seasonal. Jadi sudah diantispasi untuk November memang inflasi pickup tapi tentu kita tidak berharap bahwa inflasi itu berasal dari faktor yang sifatnya cost plus seperti komoditas,” ungkap Sri Mulyani di Hotel Raffles Jakarta, Senin 4 Desember 2017.
Sri Mulyani menambahkan, pihaknya di Pemerintahan juga terus saling berkordinasi antar lembaga kementerian untuk selalu menjaga stabilitas harga komoditas menjelang natal dan tahun baru.
“Jadi saya rasa berbagai program untuk jaga stabilitas harga pangan ini harus dijaga dan kita antisipasi.
Sekarang tentu saja cuaca ekstrem yang sebabkan distrupsi dari sisi transportasi dan logistik akan terpengaruh. Lalu dari sisi supply side nya juga,” ungkap Sri Mulyani.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada November 2017 Indeks Harga Konsumen (IHK) menunjukkan inflasi sebesar 0,20 persen degan tingkat inflasi tahun kalender (Januari–November) 2017 sebesar 2,87 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2017 terhadap November 2016) sebesar 3,30 persen.