Jakarta – Kinerja sektor Industri Pengolahan triwulan II 2021 meningkat dan berada pada fase ekspansi. Hal ini tercermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) yang meningkat sebesar 51,45%, dibanding 50,01% pada triwulan I 2021 dan 28,55% pada triwulan II 2020.
“Peningkatan PMI-BI pada triwulan II 2021 sejalan dengan perkembangan kegiatan sektor Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang meningkat,” kata Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu 14 Juli 2021.
Erwin menambahkan, peningkatan terjadi pada hampir seluruh komponen pembentuk PMI-BI, terutama Volume Produksi dan Volume Total Pesanan yang berada dalam fase ekspansi. Secara subsektor, mayoritas responden mengalami peningkatan kinerja pada triwulan II 2021, terutama subsektor Makanan, Minuman dan Tembakau, subsektor Kertas dan Barang Cetakan, dan subsektor Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet yang sudah berada pada fase ekspansi.
“Responden menyatakan peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan permintaan pada Ramadan dan Idulfitri,” tambah Erwin.
BI juga akan terus mencermati dampak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang kemungkinan akan berimbas pada perkembangan PMI di triwulan III 2021.
Kinerja sektor Industri Pengolahan berpotensi melambat pada triwulan III 2021 dengan prakiraan angka PMI-BI sebesar 49,89%, lebih rendah dari capaian pada triwulan sebelumnya. Penurunan PMI-BI disebabkan penurunan mayoritas komponen pembentuknya, terutama Volume Produksi, Volume Persediaan Barang Jadi, dan Total Jumlah Tenaga Kerja yang berada pada fase kontraksi.
“Mayoritas subsektor diprakirakan akan melambat, terutama subsektor Kertas dan Barang Cetakan, subsektor Makanan, Minuman dan Tembakau, dan subsektor Alat Angkut, Mesin dan Peralatannya,” pungkas Erwin. (*)
Editor: Rezkiana Np