Jakarta – PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk, perusahaan di bidang industri plastik dan kemasan yang beroperasi di Indonesia dan Tiongkok menargetkan bisa meraih laba bersih USD5 juta.
Target tersebut sejalan dengan langkah perseroan dalam penyusunan model bisnis baru yang menitikberatkan pada produk film ramah lingkungan, produk high end, konsep kemasan baru, dan layanan purnajual intensif.
“Didukung investasi mesin dan bisnis model baru, kita lebih optimistis. Target USD5 juta itu konservatif. Apalagi di kuartal I kinerjanya sudah membaik dan diharapkan pencapaiannya akhir tahun bisa diatas target,” ujar Wakil Presiden Direktur Indopoly Jeffrey Halim usai RUPST, di Jakarta, Kamis, 3 Mei 2018.
Adapun, pada tahun lalu, perseroan membukukan penurunan laba bersih menjadi USD2,10 juta dari tahun 2016 yang mencapai USD6,02 juta. Sedangkan, pada kuartal I 2018, laba tahun berjalan mengalami kenaikan menjadi USD1,07 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya USD596.950.
Baca juga: RUPST Indopoly Swakarsa
Terkait belanja modal (capex), perseroan dikatakannya menggelontorkan dana USD2 juta. Di mana, dana tersebut akan dipakai untuk pemeliharaan mesin-mesin saja.
Dengan begitu kapasitas produksi dengan merek dagang Ilene tahun ini akan sama dengan tahun lalu yakni 100.000 ton per tahun, yang mana 65.000 ton berasal dari pabrik di Purwakarta, Suzhou, Tiongkok 25.000 ton dan Kunming, Tiongkok 10.000 ton. Adapun saat ini komposisi produk high end perseroan baru mencapai 40% dan akan terus didorong hingga 100%.
Sementara itu, perseroan diakuinya masih terus mengkaji rencana pembukaan pabrik di Amerika Serikat. Indopoly untuk diketahui, telah membuka kantor pemasaran dan anak usaha Ilene Inc yang berlokasi di Chicago, Illinois, Amerika Serikat (AS) guna meraih lebih banyak pelanggan baru dari Amerika Utara dan Selatan.
“Pabrik di AS masih dalam tahap persiapan,” ucapnya. (*)