Sullitnya persyaratan dari perbankan untuk mendapatkan kredit membuat masyarakat tak tertarik jadi pengusaha. Ria Martati.
Jakarta- Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Bahlil Lahadalia mengatakan sulitnya persyaratan untuk mendapatkan permodalan dari bank menyebabkan masyarakat takut untuk menjadi pengusaha. Sehingga, menurut Bahlil 53% sarjana di Indonesia lebih memilih menjadi karyawan ketimbang pengusaha.
“Sekarang pengusaha baru 1,3% dari 250 juta penduduk, padahal idealnya 2%, Indonesia masih kekurangan 1,5 juta pengusaha,” ungkapnya di Kantor Hipmi Center, Kamis 3 September 2015. Sehingga masyarakat takut menjadi pengusaha dan jumlah pengusaha rendah. Oleh karena itu, untuk mendorong peningkatan jumlah pengusaha diperlukan pelonggaran aturan.
“Aturan bank ketat, harus punya neraca 3 tahun terakhir, dari mana punya neraca? Dia ini pengusaha yang baru mau mulai usaha, belum lagi bank minta aset jaminan 120% boro-boro punya jaminan,” tambahnya.