Jakarta– Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati
mengkritisi para pemangku kebijakan seperti para menteri jajaran kabinet kerja untuk dapat fokus menyelesaikan tugasnya dan tidak tergiur oleh tawaran politik. Terlebih tahun 2018 mendatang sudah masuk tahun politik. Tercatat sebanyak 171 daerah akan melaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara serentak.
“Memasuki tahun politik 2018, para menteri kabinet serta para ekonom diminta untuk tidak tergoda dan steril dari kepentingan politik. Ini harus dipisahkan,” ungkap Enny pada acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa 12 Desember 2017.
Pihaknya di INDEF juga terus mengimbau kepada jajaran pemerintahan untuk selalu berhati-hati dalam membuat kebijakan. Enny menilai, kebijakan yang akan dibuat dalam waktu dekat akan berdampak luas bagi kondisi politik nasional.
“Ancaman ekonomi di tahun politik. Bukan bermaksud beri pesimisme atau sinyal negatif terhadap pertumbuhan ekonomi kita. Tapi dengan maksud warning agar seluruh pemangku kepentingan semakin berhati-hati dalam membuat keputusan ekonomi,” ungkap Enny
Dirinya menilai, kebijakan yang telah dijalankan oleh pemerintah masih belum maksimal. Terlebih, potensi persaingan global kian cepat dan Indonesia dituntut untuk dapat meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi nasional. Dirinya berharap momentum Pilkada serentak dapat meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi nasional.
“Saya melihat bahwa kondisi ekonomi kita belum tumbuh sesuai potensinya, sementara kompetisi semakin sengit. Pada tahun politik ini harus jadi momentum memacu perekonomian kita,” tukas Enny.