Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor nonmigas dari China terus mengalami peningkatan. Tercatat selama periode Januari sampai dengan Agustus 2017 mencapai US$21,88 miliar atau 25,94 persen dari total impor nonmigas di periode tersebut.
Angka tersebut terus mengalami peningkatan. Di mana impor nonmigas dari China pada periode Januari sampai dengan Juli 2017 tercatat sebesar US$18,82 miliar. Dari total impor tersebut, golongan buah-buahan paling banyak di impor dari China.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, impor Indonesia Agustus 2017 mencapai US$13,49 miliar atau meningkat 8,89 persen apabila dibandingkan Agustus 2016. Untuk impot nonmigas tercatat mencapai US$11,53 miliar meningkat 8,85 persen dibanding Agustus 2016.
Dia mengungkapkan, peningkatan impor nonmigas terbesar Agustus 2017 dibanding Juli 2017 adalah golongan buah-buahan US$63,6 juta (277,73 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan perhiasan dan permata US$184,1 juta (71,77 persen).
Selain China, negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari sampai Agustus 2017 yakni Jepang US$9,69 miliar (11,49 persen), dan Thailand US$6,13 miliar (7,27 persen). Impor nonmigas dari ASEAN 20,54 persen, sementara dari Uni Eropa 9,41 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari sampai Agustus 2017 meeningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 11,76 persen, 15,43 persen, dan 9,09 persen. (*)