Indonesia dan negara Asia lainnya telah berpengalaman menghadapi krisis-krisis sebelumnya. Ria Martati.
Jakarta – Managing Director IMF Christine Lagarde optimis Indonesia, bersama dengan negara emerging market lainnya di Asia, sanggup mengatasi ketidakpastian situasi perekonomian dunia. Salah satunya adalah karena negara emerging market sudah pernah mengalami krisis di 2008 dan 2013 lalu.
Christine Lagarde, dalam diskusi yang digelar bersama Bank Indonesia berjudul Future of Asia’s Finance: Financing for Development 2015, menyebut, ketidakpastian perekonomian Asia,disebabkan karena adanya rebalancing pertumbuhan ekonomi di China, kenaikan suku bunga The Fed di Asia dan jatuhnya harga komoditas.
Meskipun begitu, dia merasa yakin dengan pengalamannya keluar dari dua krisis yang pernah menghantam Asia, kondisi ini bisa diatasi. Pemerintahan, harus melakukan beberapa hal.
“Mereka (pemerintah dan Bank Sentral) harus mengetatkan anggaran dengan pengelolaan fiskal yang ketat. Mereka juga harus bisa membatasi pertumbuhan kredit ,” sebut Lagarde di gedung BI, Rabu 2 September 2015.
Di samping itu, dalam mengatasi situasi perekonomian saat ini, IMF juga menyebut bahwa pemerintah dan Bank Central juga perlu mengikuti perkembangan nilai tukarnya dan menjaga porsi utang luar negeri.
“Serta membangun regulator dan supervisi untuk sistem keuangan,” tambahnya.
Khusus di sistem perekonomian, Lagarde memberikan kunci bagaimana memanage perekonomian untuk menstabilkan ekonomi. Kuncinya adalah menangangi empat tantangan yaitu inovasi, integrasi, infrastruktur dan inklusi.