Jakarta – Budaya kerja menentukan keberhasilan sebuah perusahaan. Budaya tersebut ditentukan oleh para pemimpin dan bagaimana mereka membangun talent dan pola karir. Hal tersebut diungkapkan Diding S Anwar saat menjadi pembicara Webinar tentang Budaya Kerja BUMN dan BUMD Saat dan Pasca Covid-19 (27/11).
Diding berbagai pengalaman panjangnya selama 41 tahun di BUMN dan menjadi orang nomor satu di Jasa Raharja (2008-2012) dan Direktur Utama Jamkrindo (2012-2017). “Kuncinya setiap orang harus upskill kemudian perusahaan harus memberikan jalan talent-talent-nya untuk berkembang dengan memberikan kepercayaan,” ujar Diding.
Diding juga menyinggung soal perubahan lingkungan dan budaya masyarakat yang mempengaruhi dunia bisnis.
“Dulu komunikasi tidak secepat sekarang karena ada teknologi, serba mudah dan cepat. Tapi dari pengalaman 41 tahun di BUMN, menurut saya talent dan pola karir masih menjadi kunci. Bahwa setiap orang harus memiliki keunggulan, kalau tidak siap nanti kaget menghadapi kondisi yang diluar dugaan seperti adanya petualang-petualang yang mengganggu orang berkarir, dan setiap profesional jangan alergi misalnya adanya pro hire yang dianggap bisa mempercepat transformasi,” ujar Ketua Komite Tetap Bisa Investasi Infrastruktur Bidang Konstruksi dan Infrastruktur KADIN Indonesia.
Kemudian menanggapi pembicara lain dan peserta yang bertanya mengenai budaya Akhlak yang diterapkan di semua perusahaan BUMN atas permintaan Menteri BUMN Erick Thohir dan jajarannya, Diding mengatakan bahwa itu memiliki semangat untuk menyiapkan manusia unggul. Akhlak merupakan kepanjangan dari Amanah, kompetensi, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
“Saya rasa nilai-nilai itu memiliki semangat untuk menyiapkan SDM unggul dan saya menangkap pesan bahwa ilmu dan iman harus hadir ke dalam organisasi BUMN,” jelas Diding. (KM)