Jakarta – Jepang menegaskan komitmennya untuk melarang impor minyak mentah Rusia sebagai bentuk protes dari invasi ke Ukraina. Hal tersebut diungkapkan oleh Perdana Menteri Fumio Kishida dan sekaligus menjadi bentuk dukungan Jepang sebagai salah satu anggota G7.
Meskipun demikian, Kishida mengakui bahwa langkah ini tidaklah mudah. Jepang memang salah satu negara yang cukup bergantung pada impor energi untuk kebutuhan dalam negerinya. Salah satu penyebabnya adalah ditutupnya beberapa reaktor nuklir pasca insiden Fukushima di 2011.
“Untuk negara yang sangat bergantung pada impor energi, ini adalah keputusan yang sangat sulit. Tetapi koordinasi G7 paling penting pada saat seperti sekarang ini,” kata Kishida seperti dikutip dari channelnewsasia, 9 Mei 2022.
Rusia sendiri saat ini menjadi pemasok minyak mentah dan gas alam cair (LNG) terbesar kelima di Jepang. Untuk itu, pelarangan impor tidak bisa langsung dilakukan melainkan akan diterapkan secara bertahap. Pelarangan minyak mentah Rusia ke Jepang juga memberi kelonggaran untuk negeri Sakura untuk mencari sumber energi alternatif.
Sejauh ini, negara-negara G7 sepakat untuk menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia. Salah satunya adalah dengan memberikan pelarangan impor komoditas energi seperti minyak mentah.
“Kami berkomitmen untuk menghapus ketergantungan kami pada energi Rusia, termasuk dengan menghapus atau melarang impor minyak Rusia. Kami akan memastikan bahwa kami melakukannya secara tepat waktu dan teratur,” tulis para pemimpin G7 dalam pernyataan bersama mereka. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra