Pasar akan mengantisipasi rilis data PMI manufacturing China pagi ini yang diekspektasikan membaik di bulan September. Dwitya Putra
Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 35,287 poin atau 0,81% ke level 4.208,757 pada perdagangan Rabu, 23 September 2015.
Penurunan ini sejalan dengan kondisi Bursa global yang ditutup melemah cukup signifikan semalam seiring sell-off yang terjadi di bursa komoditas.
Penurunan harga komoditas dipicu oleh rilis proyeksi ekonomi China oleh ADB yang diturunkan dari 7,2% menjadi hanya 6,8%, menggambarkan potensi penurunan demand untuk komoditas seiring pelambatan ekonomi global.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Akhmad Nurcahyadi mengatakan, sentimen negatif juga diperparah oleh temuan skandal emisi dari produsen otomotif Volkswagen yang membuat bursa AS terkoreksi lebih dalam.
Dari pasar komoditas, harga minyak WTI turun 1.3% diikuti oleh koreksi signifikan di harga metal dunia seperti Timah (-2.3%), Nickel (-1.8%) dan Tembaga (-3.6%).
Dengan kondisi tersebut, IHSG hari ini diperkirakan akan melanjutkan tren pelemahannya. Dimana saham – saham sektor komoditas akan menjadi lagging mover, terutama metal mining seiring koreksi signifikan di harga metal dunia semalam.
“Pasar juga akan mengantisipasi rilis data PMI manufacturing China pagi ini yang diekspektasikan membaik di bulan September. Pergerakan IHSG hari ini diperkirakan berada di support 4,304 dan resistance 4,376,” kata Akhmad mengutip riset hariannya. (*)