IICD Gelar GCG Award, OJK Tekankan Tata Kelola Jadi Fondasi Perusahaan Tumbuh Berkelanjutan

IICD Gelar GCG Award, OJK Tekankan Tata Kelola Jadi Fondasi Perusahaan Tumbuh Berkelanjutan

Poin Penting

  • OJK menegaskan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) adalah fondasi utama untuk ketangguh dan keberlanjutan bisnis di tengah dinamika ekonomi.
  • Praktik GCG bukan hanya kepatuhan, tetapi sumber daya strategis untuk membangun kepercayaan investor, regulator, karyawan, dan masyarakat.
  • IICD memberikan penghargaan GCG 2025 kepada 200 perusahaan (Big Cap & Mid Cap) berdasarkan ASEAN CG Scorecard.

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa ketangguhan dan daya saing perusahaan hanya bisa dibangun di atas fondasi tata kelola yang baik.

Pesan ini disampaikan Kepala Departemen Pengawasan Emiten dan Perusahaan Publik OJK, Nailin Nimah, dalam ajang The 16th IICD Corporate Governance Conference and Award yang digelar Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) di Jakarta, Senin (16/9).

“Tata kelola yang baik merupakan fondasi bagi perusahaan untuk tumbuh berkelanjutan dan memiliki ketahanan daya saing di tengah pertumbuhan ekonomi yang dinamis,” ujar Nailin dikutip 17 September 2025.

Menurut Nailin, praktik tata kelola tidak hanya sekadar kepatuhan, melainkan sumber daya strategis yang berfungsi sebagai kompas bagi perusahaan menuju praktik bisnis yang etis, transparan, dan akuntabel. Dengan begitu, perusahaan dapat membangun kepercayaan investor, karyawan, regulator, hingga masyarakat luas.

“Kepercayaan itulah yang membuat perusahaan mampu bertahan, beradaptasi, berkembang, dan terus berinovasi,” tegasnya.

Baca juga: Tata Kelola Jadi Strategi Kunci Daya Saing Perusahaan di Pasar Global

Dalam kesempatan sama, Ekonom sekaligus Wakil Presiden RI ke-11 Boediono mengatakan kerja sama antara IICD dan para pelaku usaha perlu ditingkatkan demi kepentingan bersama.

“Institusi yang membuat bangsa ini menjadi suatu bangsa yang maju, di dalam institusi ada dua hal komponen utama yaitu aturan main dan orang yang melaksanakannya. Di sinilah governansi sangat penting,” ujar Boediono.

Sementara itu, Co-Head Global Asset Allocation and Co Head Global Investment Management APAC, UBS, Adrian Zuercher menekankan peran investor global dalam membentuk GCG perusahaan yang tangguh.

Dalam acara ini, penghargaan diberikan kepada perusahaan dengan praktik CG terbaik (BigCap & MidCap) yang terbagi menjadi 10 kategori, di antaranya Leardership in Corporate Governance, Best Overall, Best Financial Sector, Best Non-Financial Sector, dan Best State-Owned Enterprises/BUMN.

Baca juga: Urgensi Penerapan Teknologi oleh BPR dalam Peningkatan Tata Kelola

Kemudian, Best Responsibility of the Boards, Best Disclosure & Transparency, Best Sustainability and Resilience, Best Rights and Equitable Treatment of Shareholders, serta The Most Improved.

Penilaian dilakukan terhadap 200 perusahaan, yang terbagi menjadi 100 perusahaan kapitalisasi pasar terbesar (Big Cap) dan 100 perusahaan menengah (Mid Cap) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), berdasarkan metode penilaian ASEAN CG Scorecard 2023, serta penilaiannya didukung oleh lima asesor yang kompeten. (*)

Related Posts

News Update

Netizen +62