Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat ke level 7.825,13 atau naik 1,00 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (12/9).
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan pasar saham hari ini, sebanyak 319,21 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 30 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp385,37 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 66 saham terkoreksi, sebanyak 279 saham menguat dan sebanyak 226 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Berpeluang Terkoreksi, Analis Rekomendasikan Sederet Saham Ini
Manajemen Phintraco Sekuritas, sebelumnya telah memprediksi bahwa IHSG secara teknikal pada hari ini diperkirakan bakal mengalami pergerakan yang fluktuatif di rentang level 7.700-7.850.
“Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif pada kisaran level 7.700-7.850 pada perdagangan Jumat (12/9),” ucap Manajemen Phintraco dalam risetnya di Jakarta, 12 September 2025.
Ia mencermati, IHSG ditutup menguat di level 7.747,91 atau naik 0,64 persen pada perdagangan Kamis (11/9). Meredanya kekhawatiran akan prospek ekonomi serta membaiknya kondisi politik dan keamanan, membuat IHSG berlanjut menguat.
Selain itu, data penjualan ritel domestik pada Juli 2025 tumbuh 4,7 persen yoy, berakselerasi dari kenaikan 1,3 persen yoy di Juni 2025. Ini adalah kenaikan selama tiga bulan berturut-turut dan merupakan pertumbuhan tercepat sejak Maret 2025, yang disinyalir seiring dengan adanya stimulus dari pemerintah dan turunnya BI Rate.
Baca juga: Saham Bank Himbara Terbang Tinggi Setelah Menkeu Akan Guyur Likuiditas Rp200 Triliun
Adapun dari Inggris (12/9), investor akan mencermati data GDP bulan Juli 2025 yang diperkirakan tumbuh 0 persen mom, setelah pada Juni 2025 tumbuh 0,4 persen mom. Sedangkan secara yoy diperkirakan tumbuh 1,5 persen yoy dari 1,4 persen yoy di Juni 2025.
Kemudian, dari AS (12/9), investor akan mencermati indeks Michigan Consumer Sentiment Preliminary September 2025 yang diperkirakan turun pada level 58, setelah pada Agustus 2025 turun tajam ke 58,2 dari 61,7 di Juli 2025 yang merupakan level tertinggi selama lima bulan terakhir. (*)
Editor: Galih Pratama










