Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (5/9) indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil dibuka pada zona hijau ke level 7010,08 atau menguat 0,19 persen dari level 6996,75 pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 359 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 18 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp147 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 95 saham terkoreksi, sebanyak 163 saham menguat dan sebanyak 247 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Akan Kembali Sentuh Level 7.000?
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam rentang level 6.960 hingga 7.030.
“Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, hasil survei Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global pada Agustus 2023 berada di level 53,9 atau naik 0,6 poin dibandingkan pada bulan sebelumnya yang tercatat di posisi 53,3,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 5 September 2023.
Kemudian, laju ekspansi PMI Manufaktur ini juga merupakan yang paling cepat dalam kurun waktu hampir setahun.
Hal ini menjadikan kondisi manufaktur Indonesia selama 24 bulan beruntun atau sepanjang dua tahun terakhir berada di level ekspansif, S&P Global juga mencatat, manufaktur Indonesia memperlihatkan optimisme akan pertumbuhan produksi dalam 12 bulan ke depan.
Sedangkan, dari mancanegara, PMI Manufaktur final di Australia versi Judo Bank berada di level 49,6 pada Agustus 2023, tidak berubah dari bulan sebelumnya, meskipun berada di level kontraksi dalam enam bulan terakhir.
Baca juga: Rata-Rata Nilai Transaksi Harian Turun 32 Persen, Ini Strategi BEI
Meski begitu, angka tersebut menjadi yang terkuat sejak Februari 2023 dan menunjukkan tanda-tanda pemulihan di sektor manufaktur dalam beberapa bulan terakhir.
Adapun dari sisi Asia, Korea Selatan mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar USD0,87 miliar pada Agustus 2023, naik dari defisit sebesar USD9,39 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya, padahal kegiatan ekspor di Korea Selatan turun sebesar 8,4 persen yoy menjadi USD51,87 miliar pada Agustus 2023, sedangkan impor turun sebesar 22,8 persen yoy menjadi USD51,0 miliar. (*)
Editor: Galih Pratama