Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan terakhir di 2023 (29/12) ditutup terkoreksi pada zona merah ke level 7.272,79 atau melemah 0,43 persen dari dibuka pada level 7303,88.
Berdasarkan statistik RTI Business, tercatat sebanyak 273 saham terkoreksi, 263 saham menguat, dan 228 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 17,30 miliar saham diperdagangkan dengan 869 ribu kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp9,17 triliun.
Baca juga: Pasar Modal Indonesia Tumbuh Positif Sepanjang 2023, Ini Buktinya
Kemudian, seluruh indeks juga mengalami pelemahan, dengan IDX30 melemah 0,21 persen menjadi 495,21, LQ45 melemah 0,67 persen menjadi 970,57, JII melemah 1,28 persen menjadi 535,68, dan Sri-Kehati melemah sebesar 0,10 persen menjadi 436,55.
Lalu, mayoritas sektor pun mengalami pelemahan, di antaranya adalah sektor bahan baku melemah 2,36 persen, sektor transportasi melemah 1,54 persen, sektor infrastruktur melemah 1,28 persen, sektor energi melemah 0,48 persen, sektor keuangan melemah 0,35 persen, dan sektor properti melemah 0,33 persen.
Sementara itu, sisa sektor lainnya mengalami penguatan, di antaranya adalah sektor teknologi menguat 1,60 persen, sektor siklikal menguat 0,99 persen, sektor kesehatan menguat 0,90 persen, sektor industrial menguat 0,33 persen dan sektor non-siklikal menguat 0,10 persen.
Baca juga: KSEI Catat Investor Pasar Modal Tumbuh 17,6 Persen di Akhir 2023, Totalnya jadi Segini
Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Metro Realty Tbk (MTSM), PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA), dan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX). Sedangkan saham top losers adalah PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU), PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk (BBSS), dan PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA), PT MD Pictures Tbk (FILM), dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). (*)
Editor: Galih Pratama