IHSG Diprediksi Menguat, Sederet Sentimen Ini Jadi Pemicunya

IHSG Diprediksi Menguat, Sederet Sentimen Ini Jadi Pemicunya

Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (3/6) akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 6.880 dan level resistance 7.000.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.880-7.000,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 3 Juni 2024.

Pilarmas melihat pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh sentimen Amerika Serikat (AS), yaitu Personal Income mengalami penurunan dari sebelumnya 0,5 persen menjadi 0,3 persen, lalu personal spending yang mengalami penurunan dari sebelumnya 0,7 persen menjadi 0,2 persen.

Baca juga: Direksi Tugu Insurance Beli Saham TUGU, Segini Nilai Transaksinya

“Hal ini semakin memberikan harapan bahwa pendapatan yang turun, mulai membatasi daya beli dan konsumsi,” imbuhnya.

Di sisi lain, investor sedang menantikan data JOLTS Job Openings yang diproyeksikan mengalami penurunan, kemudian data Factory Orders dan Durable Goods Orders.

Namun data yang sangat dinantikan akan terjadi pada penghujung pekan, di mana data Initial Jobless Claims dan Continuing menjadi perhatian dan yang akan menjadi pusatnya adalah Change in Nonfarm Payrolls yang diproyeksikan naik sehingga memberikan sentimen negatif bagi pasar.

Adapun, dari dalam negeri banyak rilis data perekonomian yang dinantikan seperti Indeks PMI manufaktur dan juga inflasi untuk bulan Mei.

Baca juga: Ramai-ramai GOTO Ditinggalkan Pendirinya, Bagaimana Pergerakan Harga Sahamnya?

“Kami memproyeksi inflasi di bulan Mei akan mengalami penurunan sebesar 0,05 persen mom dibanding bulan sebelumnya. Hal ini tak lepas dari berakhirnya momen lebaran serta adanya normalisasi harga dan permintaan pasca lebaran,” ujar Pilarmas.

Sementara secara tahunan, inflasi kami proyeksikan akan berada di level 2,90-2,94 persen yoy atau turun dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 3 persen yoy. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News