IHSG Diprediksi Bergerak di Level 6.950-7.159, Ini Sentimennya

IHSG Diprediksi Bergerak di Level 6.950-7.159, Ini Sentimennya

Jakarta – Phintraco Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (6/2) secara teknikal diprediksi akan bergerak di rentang level 6.950-7.159. 

Research Phintraco Sekuritas, Valdy K., mengatakan pergerakan tersebut disebabkan oleh IHSG yang melemah mendekati level psikologis 7.000 di Rabu (5/2) dan pelemahan tersebut menekan IHSG memasuki overbought area. 

“Kondisi ini memperkuat proyeksi fluktuasi IHSG dalam rentang 6.950-7.150 untuk beberapa waktu ke depan,” ucap Valdy dalam risetnya di Jakarta, 6 Februari 2025.

Baca juga: Begini Gerak Saham Bank Mandiri Usai Rilis Kinerja Keuangan 2024

Di mana, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah ke level 7.024,22 atau turun 0,70 persen dari dibuka pada level 7.073,45.

Ia melihat sentimen global yang memengaruhi gerak IHSG adalah data Amerika Serikat (AS) ADP Nonfarm Employment Change naik ke 183 ribu di Januari 2025, jauh lebih tinggi dari perkiraan di 148 ribu.

Realisasi tersebut membangun keyakinan bahwa the Fed masih akan bertahan pada pendiriannya untuk less-aggressive dalam memangkas suku bunga acuan di 2025.

Menariknya, IHSG justru melemah ketika realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia beradai di atas ekspektasi di kuartal IV 2024. Indonesia mencatat perbaikan realisasi pertumbuhan ekonomi ke 5,02 persen year on year (yoy) di kuartal IV 2024 dari 4,95 persen yoy di kuartal III 2024.

Akan tetapi, dibanding kuartal sebelumnya, realisasi pertumbuhan ekonomi cenderung melambat menjadi 0,53 persen qoq di kuartal IV 2024 dibandingkan 1,50 persen qoq di kuartal III 2024.

Baca juga: Bos Tugu Insurance Kembali Tambah Kepemilikan Saham TUGU

“Pelaku pasar nampaknya memiliki ekspektasi lebih tinggi, mengingat data-data makro di Desember 2024 secara konsisten cenderung berada di atas ekspektasi,” imbuhnya.

Phintraco Sekuritas juga merekomendasikan beberapa saham untuk hari ini, di antaranya adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Timah Tbk (TINS), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

Top News

News Update