IHSG Diperkirakan Lanjut Terkoreksi, Ini Pemicunya

IHSG Diperkirakan Lanjut Terkoreksi, Ini Pemicunya

Jakarta – Phintraco Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (1/8) secara teknikal berpeluang untuk melanjutkan koreksinya jika dalam rentang level 7.400-7.470.

“Secara teknikal, Stochastic RSI mengindikasikan bearish reversal disertai dengan tekanan volume jual yang meningkat. Sehingga IHSG diperkirakan berpotensi melanjutkan koreksi menguji support di 7.400-7.470,” tulis Research Team Phintraco Sekuritas dalam risetnya di Jakarta, 1 Agustus 2025.

Hal itu sejalan dengan IHSG yang ditutup melemah di level 7.484,34 atau turun 0,87 persen pada perdagangan kemarin (31/7).

Pelemahan lanjutan ini antara lain dipicu oleh profit taking, kinerja keuangan beberapa emiten yang mengalami penurunan, serta kondisi teknikal.

Baca juga: Saham Bank Menarik untuk Investasi Jangka Panjang, Begini Prospeknya

Sentimen dari domestik yang akan memengaruhi perdagangan hari ini adalah investor akan menantikan data inflasi bulan Juli 2025 yang menurut konsensus naik menjadi 2,24 persen year on year (yoy) dari 1,87 persen yoy di Juni 2025. 

Untuk inflasi secara bulanan diperkirakan naik menjadi 0,21 persen month to month (mom) dari 0,19 persen mom. Sedangkan data neraca perdagangan pada Juni 2025 diperkirakan mencatatkan surplus USD3,55 miliar dari USD4,3 miliar di Mei 2025.

Lalu dari AS (1/8), investor akan menantikan data Nonfarm Payrolls Juli 2025 yang diperkirakan terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 110 ribu, turun dari 147 ribu di Juni 2025. 

Baca juga: Dana Asing Kabur Rp1,02 Triliun, Saham BBCA dan BMRI Paling Banyak Dilego

Sedangkan Unemployment Rate Juli 2025 diperkirakan naik menjadi 4,2 persen dari 4,1 persen di Juni 2025. Selain itu, akan dirilis indeks ISM Manufacturing PMI Juli yang diperkirakan sedikit naik di level 49.5 dari 49 di Juni 2025. 

Rekomendasi Saham Hari Ini

Pada perdagangan hari ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham untuk hari ini, di antaranya adalah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Serta, saham PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62