Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat pada level 7.645,59 dari posisi 7.490,18 atau melesat 2,07 persen, pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (8/8).
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan pasar saham hari ini, sebanyak 548,09 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 54 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp724,98 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 92 saham terkoreksi, sebanyak 200 saham menguat dan sebanyak 270 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini (8/8), Cermati Saham BBCA, SMGR, dan UNTR
Research Phintraco Sekuritas, sebelumnya telah memprediksi bahwa IHSG secara teknikal untuk pekan ini berpotensi kembali mengalami penguatan usai masuknya beberapa saham ke indeks MSCI.
“IHSG diperkirakan bergerak pada rentang level 7.450 hingga 7.550,” ucap Manajemen Phintraco dalam risetnya di Jakarta, 8 Agustus 2025.
Sementara IHSG pada perdagangan kemarin (7/8) ditutup melemah di level 7.490,18 atau turun 0,18 persen. Menurut Phintraco, pelemahan dipicu pasar yang disinyalir merespons negatif diberlakukannya tarif resiprokal mulai 7 Agustus ini, di mana Indonesia dikenakan tarif sebesar 19 persen oleh Amerika Serikat (AS).
“Profit taking lanjutan pada saham-saham konglomerasi juga ikut membebani indeks. Namun dengan masuknya beberapa saham ke dalam indeks MSCI diperkirakan menjadi faktor positif,” imbuhnya.
Sementara itu, data cadangan devisa Indonesia pada Juli 2025 tercatat turun menjadi USD152 miliar dari USD152,6 miliar (7/8) dan menjadi level terendah selama delapan bulan terakhir.
Baca juga: MSCI Umumkan Rebalancing Indeks, Ini Saham Potensial Masuk Agustus 2025
Namun, posisi saat ini masih cukup untuk membiayai 6,3 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri, di atas standar internasional sekitar tiga bulan impor.
Adapun, investor akan menantikan dirilisnya indeks consumer confidence bulan Juli yang diperkirakan membaik pada level 118.4 dari 117,8 di Juni 2025 (8/8). (*)
Editor: Galih Pratama









