Jakarta – Mirae Asset Sekuritas melihat pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal pada bulan Oktober 2023 ini diprediksi akan bergerak mixed cenderung menguat di level support 6.862 dan level resistance di 7.085.
“IHSG kalau secara teknikal sebenernya masih relatively mixed to higher ya dan tentunya juga berpotensi terus terjadi berpotensi mengalami bullish consolidation, kebetulan juga secara teknikal berada di area main up tren line,” ucap Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas kepada Infobanknews di Jakarta, 2 Oktober 2023.
Baca juga: Lawan Krisis Perubahan Iklim, BRI Ikut Serta Transaksi Perdagangan Bursa Karbon
Kemudian, Nafan menambahkan, sektor yang menjadi motor penggerak dari IHSG di bulan Oktober ini masih akan ditopang oleh laporan keuangan emiten-emiten dari sektor keuangan atau industri perbankan, khususnya Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4.
“Bank KBMI 4 yang menjadi motor pergerak dari IHSG kita karna market capnya besar termasuk bigcaps so far juga kinerja bank KBMI 4 itu juga terus menunjukan kinerja progresif dari sisi top line maupun bottom line terutama dari sisi pertumbuhan kreditnya,” imbuhnya.
Lantas, bagaimana pergerakan saham-saham bank dengan kategori KBMI 4?
Pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada pukul 14:20 WIB bergerak menguat 2,27 persen atau naik 200 poin ke level Rp9.025 per saham dengan total nilai transaksi mencapai Rp563,04 miliar.
Baca juga: Bursa Karbon Meluncur, Bank Mandiri Langsung Borong 3.000 Ton CO2
Kemudian, penguatan tersebut juga diikuti oleh saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang mengalami penguatan 1,24 persen pada waktu yang sama atau naik 75 poin menjadi Rp6.100 per saham dengan total nilai transaksi mencapai Rp106,69 miliar.
Lalu, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pun mengalami peningkatan sebesar 0,48 persen atau naik 25 poin ke posisi Rp5.250 per saham dengan total nilai transaksi Rp232,64 miliar.
Adapun, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) turut mengalami penguatan sebesar 0,24 persen menjadi Rp10.350 per saham atau naik 25 poin dari harga Rp10.325 per saham dengan total nilai transaksi Rp202,37 miliar. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra