Jakarta – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI ), Prof Zubairi Djoerban menyambut positif hasil uji efikasi Vaksin Sinovac yang mencapai 78%.
Dirinya menyebut meski tingkat efikasinya tidak setinggi Moderna atau Pfizer namun penyimpanan Sinovac masih terbilang lebih mudah.
“Efikasi Sinovac mencapai 78%. Ini kabar bagus. Meski tingkat efikasinya tak seperti Moderna atau Pfizer, tapi penyimpanan Sinovac relatif lebih mudah,” jelas Zubairi saat dikutip dari akun Twitternya @Profesorzubairi, Minggu 10 Januari 2021.
Zubairi menambahkan, vaksin Sinovac masih bisa disimpan di lemari pendingin dengan suhu 2 hingga derajat celsius. Sementara Pfizer butuh tempat minus 70 derajat celcius.
Sebelumnya, Tim riset uji klinis Vaksin Sinovac di Brasil telah mengumumkan bahwa tingkat efikasi vaksin Sinovac sebesar 78%. Vaksin tersebut juga diklaim sepenuhnya mampu mencegah kasus infeksi yang parah.
Tak hanya itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah memastikan mutu dan kandungan dalam vaksin Sinovac suci dan halal. Vaksin Sinovac untuk saat ini menjadi satu-satunya yang tersedia dari total tujuh vaksin yang bakal didatangkan ke Indonesia.
Hingga pengujung Desember 2020, tercatat ada 3 juta dosis vaksin Sinovac yang telah didatangkan dari Beijing dan telah didistribusikan ke sejumlah provinsi di Indonesia. (*)
Editor: Rezkiana Np