Jakarta–Menjelang Natal dan Tahun Baru harga-harga tiket pesawat di Kawasan Timur Indonesia melonjak hingga 100% dari harga normal. Menyikapi kondisi ini, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta Menteri Perhubungan, Ignatius Jonan menambah jumlah penerbangan ke Kawasan Timur Indonesia (KTI).
“Lonjakkannya luar biasa sampai 100% dari harga normal. Kita minta Pak Menhub menambah penerbangan ke KTI,” ujar Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi BPP Hipmi, Anggawira.
Anggawira mengatakan, berdasarkan laporan dari Badan Pengurus Daerah sekawasan timur Indonesia, harga tiket pesawat menjelang Natal dan Tahun Baru mulai merangkak signifikan dari harga normal sejak 20 Desember 2015.
“Puncaknya (terjadi) Kamis, 24 Desember, harga tiket sudah melambung pada harga tertinggi sejak republik ini berdiri,” ujar Anggawira.
Dalam pantauan Hipmi, harga tiket Jakarta ke sejumlah Kota ke Papua, untuk terendahnya telah mencapai Rp7 juta sampai Rp8 juta. Padahal, harga normalnya hanya sekitar Rp3 juta sampai Rp4 juta. Hal yang sama juga terjadi untuk penerbangan antar kota di Papua yang mengalami kenaikkan hampir 100%. “Bahkan ada yang melebihi 100%” imbuh dia.
Hipmi meminta agar pemerintah menertibkan kenaikkan ini dengan menambah penerbangan ke KTI.
“Penerbangannya harus ditambah. Jauh hari sebenarnya ini sudah harus diantisipasi oleh pemerintah. Banyak penerbangan yang tidak padat penumpang di kawasan barat dialihkan saja ke KTI,” ujar Anggawira.
Anggawira mengatakan, lonjakan harga ini sangat memberatkan umat Kristiani yang merayakan Natal di Papua dan KTI lainnya. “Kita tahu kan ini Natal seharusnya membawa sukacita bagi saudara kita umat Kristiani yang merayakan Natal. Ini malah harga tiket melambung tinggi,” pungkasnya.(*) Ria Martati