oleh Agung Galih Satwiko
PASAR saham Asia hari Jumat, 12 Februari 2016 ditutup melemah karena rangkaian persepsi negatif investor mulai dari pelambatan ekonomi sampai tingkat kesehatan perbankan global. Indeks Nikkei turun 4,84%, Indeks Hang Seng Hongkong turun 1,22%, KOSPI Korea turun 1,41%, STI Singapura naik 0,07%, sementara bursa saham China dan Taiwan libur. Pasar Eropa naik setelah rilis data pertumbuhan ekonomi Eropa yang cukup resilien, dan juga karena kenaikan harga minyak. FTSE 100 Inggris naik 3,08%, DAX Jerman naik 2,45%, CAC 40 Prancis naik 2,52% dan IBEX 35 Spanyol naik 2,25%. Pasar ekuitas US juga ditutup menguat seiring naiknya harga saham-saham sektor energi dan perbankan. Pengamat menyebutkan investor terlalu pesimis terhadap kesehatan perbankan global. DJIA naik 2,00%, S&P 500 index naik 1,95%, dan NASDAQ composite naik 1,66%. Pagi ini pasar Asia dibuka menguat, Nikkei naik 4,94% dan Kospi Korea naik 1,42% (09.20 WIB).
Dari Eropa, pertumbuhan ekonomi Jerman menunjukkan resiliensi pada Q4-2015, di tengah pelambatan ekonomi global. PDB Jerman tumbuh 0,3% yoy pada Q4 dan sepanjang tahun 2015 tumbuh 1,5%. Pertumbuhan eknomi Jerman ditopang oleh permintaan domestik, khususnya belanja Pemerintah yang naik signifikan karena penanganan pengungsi Suriah. Di negara lain, Italia tercatat tumbuh 0,1% pada Q4-2015 yoy, Portugal tumbuh 0,2% yoy, Prancis tumbuh 0,2% yoy, sementara Yunani kontraksi sebesar 0,6% pada Q4-2015 yoy, yang membuat ekonomi Yunani berada dalam periode resesi. Sementara untuk keseluruhan zona Eropa, pertumbuhan ekonomi Q4-2015 tercatat sebesar 0,3% yoy. Dan sepanjang tahun 2015 tercatat sebesar 1,5%. Meskipun demikian data industrial output zona Eropa bulan Desember tercatat turun 1%.
Masih dari Eropa, Deutsche Bank mengumumkan akan membeli kembali obligasi berdenominasi Euro sebesar 3 miliar Euro, dan obligasi berdenominasi USD sebesar 2 miliar USD, yang jatuh tempo antara 2017 sampai 2026. Dengan pembelian ini, Dutsche Bank menyampaikan pesan bahwa kondisi keuangan bank terbesar di Jerman tersebut jauh dari krisis. Terlebih obligasi Deutsche Bank juga telah turun harganya secara signifikan, sehingga bank akan membukukan profit dengan membeli kembali obligasi. Saham Deutsche Bank naik 12% pada hari Jumat kemarin, dan CDS turun 15 bps ke level 493 bps.
Dari AS, data penjualan ritel AS bulan Januari naik 0,2%, mencatat kenaikan untuk tiga bulan berturut-turut setelah penduduk Amerika memulai tahun 2016 dengan membeli mobil, pakaian, dan barang-barang online. Kenaikan belanja rumah tangga yang merupakan komponen utama pertumbuhan ekonomi AS membantu perekonomian AS dengan mengurangi dampak kenaikan USD, pelemahan permintaan global, dan turbulensi di pasar keuangan.
Dari Indonesia, Kemenko Perekonomian mencatat jumlah kredit yang telah disalurkan melalui Kredit Usaha Rakyat dari periode awal tahun sampai tanggal 5 Februari sebesar Rp6,49 triliun atau sekitar 6% dari target. Dana sebesar itu diserap oleh 298.728 debitor, sehingga rata-rata penyaluran KUR per debitor sebesar Rp21,7 juta. Pemerintah telah melakukan berbagai penyempurnaan dan kemudahan dalam proses pencairan KUR, di antaranya dengan tidak lagi mewajibkan agunan untuk penyaluran KUR mikro dan KUR untuk penempatan tenaga kerja Indonesia, sementara untuk KUR ritel tetap mensyaratkan agunan sesuai penilaian penyalur. Jumlah bank penyalur KUR saat ini sebanyak 10 bank, tiga bank besar penyalur KUR tahun lalu (BNI, BRI dan Mandiri) dan tujuh bank pembangunan daerah.
Masih dari Indonesia, neraca pembayaran Indonesia (NPI) Q4 mencatat surplus sebesar USD5,1 miliar, setelah pada Q3 mencatat defisit sebesar USD4,6 miliar. Secara keseluruhan tahun 2015 NPI tercatat defisit sebesar USD1,1 miliar setelah tahun sebelumnya mencatat surplus sebesar USD15,2 miliar. Tekanan terhadap kinerja NPI tersebut bersumber dari penurunan surplus transaksi modal dan finansial yang tidak dapat sepenuhnya membiayai defisit transaksi berjalan. Namun demikian, defisit transaksi berjalan sebesar US$17,8 miliar (2,06% PDB) lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai US$27,5 miliar (3,09% PDB). Perbaikan tersebut disebabkan penurunan impor yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspornya, serta perbaikan kinerja neraca jasa dan neraca pendapatan.
Selanjutnya hasil rapat koordinasi kebijakan Pemerintah Pusat, BI dan Pemerintah Daerah di Kupang NTT pada hari Jumat kemarin menghasilkan 10 langkah perbaikan sistem logistik dan ketahanan pangan yaitu: memfokuskan koordinasi pengendalian inflasi daerah, meningkatkan produktivitas pertanian, menetapkan lembaga yang bertanggung jawab terhadap manajemen logistik pangan, mempercepat perbaikan sistem logistik, mendorong pembenahan rantai tata niaga komoditas pertanian, mendorong berkembangnya diversifikasi pangan, mengintensifkan peran Tim Pengendali Inflasi Daerah, mempercepat pembangunan pembangkit listrik di daerah, dan mendukung penyaluran KUR.
Harga minyak dunia ditutup naik signifikan karena empat faktor: (i) adanya kemungkinan koordinasi untuk mengurangi produksi minyak setelah Menteri Energi Uni Arab Emirat menyebutkan bahwa OPEC siap untuk bekerjasama dalam menurunkan output produksi minyak, (ii) turunnya jumlah kilang minyak US yang pada hari Jumat kemarin dilaporkan oleh Baker Hughes terjadi penurunan sebanyak 28 kilang minyak menjadi 439, (iii) rebound secara teknikal karena harga minyak yang sudah terlalu rendah, dan (iv) banyaknya pihak yang melakukan kontrak transaksi futures minyak. Pada perdagangan kemarin, WTI crude Nymex untuk pengiriman Maret naik USD3,23 (12,3%) ke level USD29,44 per barrel. Sementara Brent crude London’s ICE untuk pengiriman April naik USD3,30 (11%) ke level USD33,36 per barrel.
Yield UST naik seiring dengan kembalinya investor membeli risky asset seperti saham. Yield UST 10 year naik 10 bps ke level 1,74%. Sementara UST 30 year naik 9 bps ke level 2,59%. Sejak awal tahun ini, yield UST 10 year telah turun 53 bps (akhir tahun lalu 2,27%). Sementara di Eropa yield German bund tenor 10 tahun naik 9 bps ke level 0,27%.
Pasar SUN ditutup melemah tipis, yield SUN tenor 10 tahun naik 5 bps ke level 7,97%. Yield SUN tenor 10 tahun telah turun 77 bps sejak akhir tahun lalu yang tercatat sebesar 8,74%. IHSG ditutup turun 61,46 poin (1,28%) ke level 4.714,39. IHSG selalu berada di teritori negatif pada perdagangan kemarin. Year to date IHSG membukukan peningkatan indeks sebesar 2,64% (IHSG akhir tahun lalu sebesar 4.593,00). Asing membukukan net buy sebesar Rp24 miliar, sehingga year to date asing membukukan net buy sebesar Rp1,51 triliun. Sementara itu, nilai tukar Rupiah melemah Rp27 ke level Rp13.490 per Dolar AS. NDF Rupiah 1M melemah Rp3 ke level Rp13.568 per USD. Persepsi risiko turun, CDS spread 5Y turun 9 bps ke level 256. (*)