Harga Minyak Anjlok, BI Sebut Ketidakpastian Ekonomi Global Berlanjut

Harga Minyak Anjlok, BI Sebut Ketidakpastian Ekonomi Global Berlanjut

Jakarta – Bank Indonesia (BI) terus mencermati perkembangan ekonomi global terhadap ekonomi serta perbankan di Indonesia. Pihaknya menghimbau kepada seluruh pelaku industri perbankan untuk mengantisipasi kondisi global tersebut.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan, selain virus corona, saat ini ekonomi global juga dihadapkan dengan anjloknya harga minyak dunia yang terjadi lantaran tekanan sentimen global.

“Tadi malam terjadi perang minyak sehingga menyebabkan harga minyak turun dari US$60 menjadi US$30,” kata Perry di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, Senin 9 Maret 2020.

Perry mengatakan, ketidakpastian ekonomi global bisa saja terus berlanjut hingga akhir tahun dengan segmen yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Bank Sentral berharap seluruh pelaku industri cukup tangguh menangkal hal tersebut.

“Begitu muncul (pemulihan ekonomi), redup kembali oleh Corona. Lalu pagi ini kita dihentakkan dengan perang minyak yang kemudian membuat harganya turun. Ini contoh penurunan globalisasi,” jelas dia.

Sebagai informasi, harga minyak mentah Brent anjlok menjadi US$31,02 per barel. Angka ini merupakan level terendah sejak Februari 2016. Tak hanya itu, harga minyak mentah AS West Texas Intermediate menjadi US$ 30 per barel turun 27%.

Brent diperdagangkan 24,59% lebih rendah menjadi US$34,14 per barel dan minyak mentah berjangka AS lebih rendah 25,61% menjadi US$30,71 per barel. Pada sabtu pekan lalu, Pemerintah Arab Saudi mengumumkan diskon besar-besaran harga jual minyaknya pada April. (*)

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News