Subang – Pemerintah terus mendorong produktivitas beras nasional tetap terjaga di tengah kondisi el nino. Hal tersebut dipastikan saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke lahan pertanian Demonstration Area (Dem Area) yang berlokasi di lahan PT Sang Hyang Seri (SHS) Sukamandi, Subang, Minggu, (8/10).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi meninjau lahan pembudidayaan benih unggul hasil kolaborasi antara Holding BUMN Pangan ID FOOD, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang menghasilkan produktivitas mencapai 7 ton per hektar (ha).
Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan, Dem Area pembudidayaan benih ini dilakukan dengan pola pertanian yang efisien, presisi, serta bernilai tambah. Pola ini dilakukan untuk menghasilkan produktivitas padi yang tinggi sehingga bisa mendukung pasokan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk stabilisasi pasokan dan harga.
Baca juga: Mirae Asset Sekuritas Optimistis Inflasi dan El Nino Dukung Kinerja Keuangan Emiten CPO
“Bapak Presiden RI telah meninjau lokasi pembudidayaan benih unggul di lahan Sukamandi milik PT Sang Hyang Seri member of ID FOOD. Ini merupakan bentuk dukungan yang luar biasa bagi pelaksanaan pengembangan benih dan sistem pertanian efektif dan presisi serta keberlanjutan pemanfaatannya ke depan dalam skala yang lebih luas,” terangnya.
Secara keseluruhan Dem Area tersebut memiliki luas total 47,25 ha dan terbagi kedalam 3 blok, yaitu Blok S 20 menerapkan varietas Mantap dan Inpari 48 seluas 16,15 ha dengan pengaplikasian teknologi BRIN, Blok S18 menerapkan varietas Mantap seluas 16,10 dengan teknologi dari PT Biota, dan Blok S17 menerapkan varietas MSP 65 seluas 15 ha dengan teknologi MSP 65.
“Penanaman telah mulai sejak bulan Juli dan secara bertahap dilakukan panen pada Oktober ini. Berdasarkan pantauan, produktivitas rata-rata sebesar 7 ton per ha. Hasil panennya akan langsung dikerjasamakan dan diserap BULOG untuk menambah stok CBP. Selanjutnya keberhasilan skema ini akan direplikasi dan diterapkan secara masal menjadi semacam close loop,” tuturnya.
Frans menambahkan, upaya perusahaan dalam meningkatkan produktivitas beras juga dilakukan melalui kemitraan dengan petani rakyat. Dalam pola kemitraan tersebut, SHS melakukan pendampingan pemantauan dan perawatan tanaman, penyediaan benih unggul, penggunaan teknologi modern/smart farming, serta pelatihan bagi petani mitra untuk meningkatkan hasil panen.
“Pada September ini kita lakukan panen hasil kemitraan dengan petani di lahan SHS seluas 3.156 ha di Sukamandi, Subang secara bertahap. Didapatkan hasil panen tertinggi di salah satu lokasi area mencapai 12,3 ton/ha. Panen ini juga menjadi inisiatif baru, di mana pada lahan yang dikelola bersama mitra petani diterapkan skema fair price dan pembayaran real-time, dengan tujuan menghilangkan peran tengkulak dalam rantai pasok pasca panen,” jelasnya.
Di Tengah kondisi el nino ini, Frans berharap, berbagai langkah konkrit yang dilakukan Holding pangan ID FOOD dapat berkontribusi meningkatkan pasokan beras sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
“Pada kunjungan Bapak Presiden ke lahan Sukamandi ini kita bisa melihat bahwa di tengah el nino yang masih berlangsung panen padi juga tetap berjalan di sejumlah lokasi. Selain itu, beberapa pengembangan budidaya dan varietas terus dilakukan sebagai solusi jangka panjang menjaga keamanan pasokan beras ke depan,” ungkapnya.
Presiden Jokowi di sela kunjungan mengatakan, fenomena el nino tentunya memberikan dampak pada produksi dan hasil panen yang ada. Menurutnya, hasil panen di Kabupaten Subang terbilang bagus, selanjutnya akan dilakukan peninjauan di Indramayu. Ia juga memastikan, pemerintah akan terus fokus melakukan stabilisasi harga beras di tingkat konsumen/masyarakat.
Baca juga: Kenaikan Harga Beras Picu Inflasi, Ekonom Sarankan Pemerintah Lakukan Hal Ini
Sementara itu, Plt. Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional/NFA Arief Prasetyo Adi menambahkan, panen padi hari ini diharapkan dapat mendorong penguatan produksi pangan nasional. Apabila produksi mulai terakselerasi, akan dapat memenuhi kebutuhan pasokan sehingga stabilitas harga diharapkan terjaga.
“Hari ini bersama Bapak Presiden melihat langsung panen padi. Petani kita masih bisa tanam dan panen. Total luasan panen yang ada di Subang mencapai 500 hektar. Kita juga melihat kiprah PT Sang Hyang Seri (SHS) sebagai BUMN yang fokus di benih bibit unggul. Ke depannya kita terus dorong ekosistem budidaya pertanian yang sifatnya end to end,” terangnya.
Direktur Utama PT Sang Hyang Seri (SHS) Adhi Cahyono Nugroho menyampaikan, bahwa pihaknya akan terus memberikan yang terbaik untuk masyarakat terutama petani, khususnya dalam memasok benih padi. Mengingat di tengah dinamika pangan global yang terjadi saat ini, Presiden Jokowi pun sudah mewanti-wanti terkait potensi krisis pangan.
“Karena benih bersertifikat akan sangat berdampak terhadap produktifitas padi secara nasional, apalagi bapak Presiden sudah mewanti-wanti terkait isu pangan global. Karena benih padi bersertifikat terjamin mutunya, baik genetik, fisik, maupun fisiologis, tentu selain itu juga petani bisa lebih sejahtera lagi karena hasil panennya bisa diperoleh secara maksimal,” tutup Adhi. (*)