Jakarta – Pemerintah hingga kini terus berjibaku memulihkan Pusat Data Nasional (PDN) yang sempat lumpuh karena ulah ransomware. Di saat bersamaan, kelompok hacker brain chipper yang sukses meretas server DNS membuat pengakuan menghebohkan yang berjanji akan membuka kunci encrypt data hari ini, Rabu, 3 Juli 2024.
Pertanyaannya, apakah janji tersebut betul adanya? Pakar Keamanan Siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya pun meminta pemerintah tidak serta merta mempercayainya.
“Hati-hati, jangan mudah dikelabui dengan janji palsu,” tulisnya di akun Instagram @alfonstan, dikutip Rabu, 3 Julu 2024.
Baca juga: Data yang Diretas dari PDNS Diperkirakan Normal Bulan Juli 2024, Ini Alasannya
Ia pun mengingatkan kepada pemerintah untuk tetap waspada terhadap janji hacker yang akan memberikan kunci data encrypt.
Berdasarkan hasil riset singkat pihaknya, pernyataan kelompok hacker tersebut memang benar dikeluarkan oleh brain chipher di laman situsnya.
“Ada satu masalah yang harus diperhatikan, ada satu counter di situsnya. Di mana, mereka tidak menyebut kapan waktu detailnya. Kecuali dia bilang This Wednesday, July 3 2024, itu baru kita bisa percaya dia akan rilis Rabu. Karna kalau sudah tulis tanggal kemungkinan besar dia akan rilis karena ada honor among thieves,” bebernya.
Baca juga: Mitigasi Risiko Jadi Jurus Bank Jago Halau Serangan Siber
Diketahui, honor among thieves berarti, apabila Brain Cipher tidak merilis kunci di waktu yang dijanjikan, mereka akan dimusuhi oleh sesama pembuat ransomware di industri tersebut.
Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah bisa menunggu apakah Brain Cipher itu benar-benar akan merilis kunci deskripsinya sembari terus membenahi lumpuhnya server PDN.
Menariknya, Alfonso pun siap menyumbang jika kelompok hacker tersebut memenuhi janjinya untuk membuka kunci data pada Rabu hari ini.
“Saya janji akan berdonasi ke akun monero-nya si Brain Cipher dan akan minta teman-teman, semua teman yang saya kenal untuk donasi ke akun monero si Brain Cipher. Itu janji saya,” pungkasnya.
Sebelumnya, selompok peretas bernama Brand Chiper yang mengklaim menyerang PDNS milik Kementerian Komunikasi dan Infomatika (Kominfo) membuat pengumuman permintaan maaf kepada pemerintah Indonesia lantaran atas kegaduan yang sudah mereka buat.
Baca juga: Mitigasi Risiko Jadi Jurus Bank Jago Halau Serangan Siber
“Kami meminta maaf kepada publik atas semua yang terjadi, dan kami juga meminta publik paham bahwa keputusan ini kami buat secara independen, tidak dipengaruhi oleh siapa pun’” tulis pengumumannya, di di akunn milik @stealthmole_int, yakni sebuah perusahaan keamanan siber berbasis di Singapura.
Pihaknya juga menyebut bahwa perilisan kunci enkripsi akan dilakukan secara gratis. Hal ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemerintah Indonesia memerlukan sistem keamanan siber yang lebih kuat, terutama di sisi sumber daya manusia (SDM).
“Rabu ini, kami akan merilis semaunya secara gratis. Kami harap serangan kami membuat kalian sadar betapa pentingnya industri ini dan memiliki spesialis SDM dalam bidangnya yang kompeten,” tambahnya. (*)
Editor: Galih Pratama