Jakarta – Satgas penanganan covid-19 tidak bosan-bosan mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan jangan lengah akan pandemi covid-19. Khususnya jelang libur panjang.
Pasalnya setiap selesai libur panjang, angka kasus positif meningkat. Ini pertanda ada covid-19 yang mengintai selama libur panjang berlangsung.
Utamanya ini terjadi di antara orang-orang yang menghabiskan liburnya dengan berkumpul bersama orang lain dan abai dengan protokol kesehatan!
Jika mengulas balik perbandingan tren kenaikan kasus positif Covid pasca libur panjang sebelumnya. Terdapat tiga periode libur panjang yang menjadi bahan evaluasi pemerintah.
Hal itu sempat dinyatakan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito akhir bulan lalu.
Pertama, libur panjang Idul Fitri pada 22-25 Mei 2020 yang berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 69-93 persen pada 28 Juni 2020.
Kemudian, libur panjang HUT RI pada 17 Agustus, 20-23 Agustus 2020 yang berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 58-118 persen pada pekan 1-3 September 2020.
“Lalu, libur panjang 28 Oktober-1 November 2020, yang berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 17-22 persen pada 8-22 November 2020,” ujar Wiku kala itu.
Oleh sebab itu masyarakat dihimbau harus tetap waspada dan saling jaga satu sama lain untuk menekan covid-19, dengan disiplin 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan pakai sabun), dukung 3T (Testing, Tracing, Treatment).
Tanpa saling jaga tentu akan menambah jumlah penderita covid-19 lebih bayak lagi. Apa lagi jelang libur akhir tahun ini, jangan mau kalah dengan covid-19, dan lindungi keluarga jangan sampai ikut terkena covid-19. Semakin banyak kita menghabiskan waktu di rumah saja, saat libur, maka semakin baik pula kita melindungi keluarga atau orang terdekat dari covid-19. (*)