Jakarta – Platform investasi digital Bibit menjalin kemitraan strategis dengan Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia). Kolaborasi Bibit dan Citi Indonesia menjadi bagian dari komitmen dan upaya mendorong pertumbuhan investor di pasar modal Indonesia, sekaligus mengakselerasi agenda inklusi keuangan.
Melalui kerja sama ini, Bibit dan Citi Indonesia berkomitmen menyediakan beragam produk atau instrument investasi dan memperluas layanan wealth management bagi investor retail maupun institusi.
Menurut CEO sekaligus Co-founder Bibit, Sigit Kouwagam, kerja sama dengan Citi Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak pertama kali Bibit memperkenalkan reksa dana kepada investor ritel. Sejak saat itu Citi Indonesia telah menjadi bank kustodian yang bisa diandalkan untuk produk reksa dana dari manajer investasi. Kerja sama itu juga memainkan peran penting dalam mendukung visi Bibit.
Baca juga: Bibit dan Jago Syariah Kolaborasi Ajak Masyarakat Berinvestasi
Sejak didirikan di awal 2019, Bibit terus berupaya memperluas akses investasi di pasar modal melalui sejumlah inovasi dan teknologi. Melalui kolaborasi dan dukungan sejumlah mitra strategis, Bibit sudah menyediakan layanan wealth management yang bisa dijangkau investor di lebih dari 500 kota di Indonesia. Hingga saat ini, Bibit telah melayani lebih dari 5 juta nasabah.
Sigit menyebut, bila ditarik ke belakang, sepanjang 2018 jumlah transaksi reksa dana mencapai 1 juta transaksi. Jumlah itu meningkat menjadi sekitar 30 juta transaksi pada 2022, atau melonjak sekitar 30 kali lipat.
“Lebih dari setengah transaksi itu dilakukan melalui aplikasi Bibit. Dalam hal ini Bibit bersama-sama dengan Citi terus berinovasi meningkatkan layanan dan kapasitas teknologi sehingga dapat menghadirkan pengalaman investasi yang aman, mudah, dan seamless untuk menjawab peningkatan jumlah transaksi tersebut. ,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis, 20 Juli 2023.
Melalui kemitraan strategis ini, kedua pihak berkomitmen untuk me-leverage ekspertise masing-masing, memperkuat sinergi antara fintech dan bank yang bermuara pada beberapa aspek. Pertama, meningkatkan partisipasi masyarakat di pasar modal. Kedua, memperkuat pasar keuangan domestik, ketiga, mewujudkan pasar modal yang bisa diakses oleh semua pemangku kepentingan melalui produk dan layanan inovatif.
Baca juga: Bisnis Anjlok, Citigroup Kembali PHK Massal Karyawan di London
CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi mengungkapkan, sebagai bank global yang menyediakan produk dan jasa keuangan yang komprehensif, Citi Indonesia selalu berupaya memberikan akses mudah, transparan, dan lebih mendalam ke pasar modal.
“Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi suatu negara memiliki korelasi positif dengan pertumbuhan kinerja pasar modal. Sehingga penting bagi kami untuk menunjang pertumbuhan investor ritel di pasar modal Indonesia melalui kolaborasi yang berkesinambungan dengan berbagai pihak, salah satunya dengan Bibit,” terang Batara.
Sebagai informasi, mengacu pada data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada 2020 jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 3,88 juta. Angka itu kemudian melonjak menjadi 10,31 juta pada 2022. Adapun hingga Juni 2023, jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 11,22 juta, atau tumbuh 8,6% dibandingkan posisi akhir Desember 2022 lalu. (*) Ari Astriawan