Jakarta – Kebutuhan inovasi sangat penting bagi pelaku usaha dalam memenangi persaingan. Maka dari itu, pemerintah meminta agar inovasi di dunia usaha bisa ditingkatkan, sehingga ke depannya akan menggenjot nilai ekspor nasional.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan mengatakan, kontribusi perdagangan ekspor dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi memang masih rendah. Tahun ini, dari pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 5,1%, pemerintah juga mematok kontribusi ekspor bisa mencapai 5,6%.
“Dengan pertumbuhan itu, berarti kita berharap laju ekspor bisa mencapai US$152 miliar di tahun ini. Hal ini yang harus dicapai di tengah pelemahan ekonomi global dan harga komoditas yang belum pulih,” ujarnya dalam acara Indonesia Most Innovative Business Award 2017, di Jakarta, Jumat malam, 24 Februari 2017.
Menurutnya, proyeksi pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi 5,1% tersebut, sudah memperhitungkan risiko perekonomian global yang bekum pulih. Namun demikian, pihaknya tetap berupaya untuk menggenjot laju ekspor.
“Makanya kita berharap, peran swasta atau perusahaan harus ditingkatkan untuk genjot ekspor dengan meningkatkan inovasi,” ucapnya.
Sementara itu, kata dia, agar dunia usaha juga bertumbuh, kpemerintah telah banyak mengeluarkan terobosan, baik fiskal maupun moneter serta melalui paket kebijakan ekonomi.
“Semua itu agar mampu memicu inovasi baru di kalangan dunia usaha, sehingga jika ekonomi bertumbuh bisa menciptakan lapangan kerja baru,” jelas dia.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI, Fadel Muhammad menambahkan, salah satu strategi yang mampu membantu berbagai perusahaan untuk dapat bertahan adalah dengan melakukan inovasi.
“Inovasi yang tepat baik salam proses produksi maupun produk akhir mampu mendukung kinerja perusahaan. Sehingga dapat bersaing dan tetap bertahan mengikuti perkembangan zaman,” tutup Fadel. (*)