Jakarta – Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat, 4 Juli 2025. Rupiah dibuka di level Rp16.223 per dolar Amerika Serikat (AS), atau melemah 0,17 persen dibandingkan penutupan kemarin di level Rp16.195 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, pelaku pasar menghilangkan ekspektasi untuk pemotongan suku bunga Federal Reserve pada Juli 2025. Ketua Federal Reserve Jerome Powell telah menganjurkan sikap ‘wait and see’ dan hati-hati.
“Sementara itu, pelaku pasar juga mencermati RUU ‘big beautiful bill’. Perwakilan DPR melewati rintangan untuk meloloskannya, yang harus disetujui Kongres,” kata Andry, Jumat, 4 Juli 2025.
Baca juga: Rupiah Bisa Balik ke Level Rp15.000 per Dolar AS? Ini Jawaban BI
Andry menambahkan, sentimen juga dibentuk oleh pengumuman Presiden Donald Trump di Truth Social bahwa AS telah menyelesaikan perjanjian perdagangan dengan Vietnam.
Kesepakatan itu mencakup tarif 20 persen untuk impor Vietnam, jauh lebih rendah dari tarif 46 persen yang diperkenalkan pada April 2025.
Kemudian, klaim pengangguran awal di AS menurun sebanyak 4.000 dari minggu sebelumnya menjadi 233.000 pada periode yang berakhir pada 28 Juni, lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 240.000.
Baca juga: Gampang Loyo, Rupiah Perlu Viagra Dosis Tinggi
“Meskipun angka tersebut mencerminkan peningkatan pengangguran paling lemah dalam enam minggu, angka tersebut tetap jauh di atas rata-rata dari awal tahun untuk mencerminkan pelemahan pasar tenaga kerja AS secara bertahap, meskipun masih kuat dalam standar historis,” jelasnya.
Dengan sejumlah sentimen tersebut, Andry memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.180 dan Rp16.265 per dolar AS hari ini.
“Rupiah terhadap dolar AS hari ini kemungkinan akan bergerak di kisaran Rp16.180 dan Rp16.265,” tandasnya. (*)
Editor: Galih Pratama