Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui, mulai muncul sejumlah keraguan yang datang dari para investor perihal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Hal tersebut diungkapkan Bahlul lantaran ada pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang memberikan sentimen negatif terhadap pembangunan IKN.
“Sekarang banyak investor yang mulai bertanya dan mulai ada keraguan. Karena ada beberapa capres yang menyampaikan visi dan misinya tersebut melahirkan keraguan bagi investor,“ kata Bahlil, dikutip Selasa, 5 Desember 2023.
Baca juga: IKN Bakal Beri Efek Besar di Sektor Logistik
Meski begitu, dirinya enggan menyebut siapa sosok capres yang dimaksud tersebut. Namun, ditegaskannya bahwa proyek IKN telah memiliki landasan hukum yang kuat berupa Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2023 tentang IKN.
“Oh iya (soal IKN), masa tiba-tiba mau bilang batalkan. Ya, kami harus mampu menjawab itu dengan baik,” jelasnya.
Menurutnya, pada saat UU IKN dirumuskan, hampir seluruh fraksi partai politik di DPR RI menyetujuinya. Artinya, dengan adanya UU tersebut, siapa pun pimpinan pemerintahan ke depannya wajib untuk melanjutkan pembangunan IKN Nusantara.
“Tadi saya katakan bahwa IKN itu kan perintah undang-undang, dan itu sudah ada undang-undangnya. Dan dari semua partai yang ada, pendukung pemerintah, semua mendukung termasuk PKB (Partai Kebangkitan Bangsa). Itu satu,” paparnya.
Teka-teki siapa capres yang dimaksud Bahlil diduga mengarah kepada pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar. Diketahui, selama ini pasangan capres-cawapres tersebut secara tersirat konsisten mengkritik pembangunan IKN.
Bahkan, Anies-Cak Imin juga tidak memasukan program IKN dalam visi-misi mereka. Ini berseberangan dengan dua pasangan capres-cawapres lainnya, yakni Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.
Baca juga: 3 Investor dari Negara Ini Bakal Bangun 90 Tower Rusun di IKN
Catatan infobanknews, proyek IKN belakangan mendapat sentimen negatif terutama dari kubu pasangan AMIN. Sentimen tersebut dilontarkan oleh Anies, Cak Imin hingga petinggi PKS dan PKB yang tergabung dalam partai pengusung AMIN.
Anies contohnya, ia menilai pembangunan IKN hanya akan menimbulkan sebuah ketimbangan anyar. Sebab, pembangunannya tidak akan menghasilkan pemerataan justru memunculkan ketimpangan dengan daerah-daerah di sekitarnya. (*)
Editor: Galih Pratama