Jakarta – Analisis yang dirilis Forextime (FXTM) menilai, USD tetap bulish, meski minggu lalu mengalami pelemahan. Prediksi ini muncul pasca dirilisnya laporan ketenagakerjaan AS Oktober 2016. Laporan tersebut memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan meningkatkan suku bunga AS pada pertemuan Desember mendatang.
Dikabarkan, perusahaan di Amerika Serikat membuka 161 ribu lapangan kerja baru pada bulan lalu. Rata-rata upah per jam mengalami peningkatan sebesar 2,8% secara year on year. Peningkatan ini merupakan yang tertinggi sejak Juni 2009.
Data AS terus menampilkan pertanda stabilitas ekonomi sehingga sentimen terhadap USD tetap bullish. “Dan kurs seharusnya tetap terdukung” terang Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM.
Kendati demikian, pilpres AS Selasa ini, menurut Lukman, dapat menyebabkan volatilitas ekstrem terhadap USD. Hal itu karena para investor secara sistematis masuk dan keluar posisi untuk mengatur trade yang dianggap paling sesuai.
USD, menurutnya, masih tetap memihak pada kemenangan Clinton. Dan laporan terkini dari FBI yang membebaskan Clinton dari tuduhan kriminal terkait isu server email pribadi membuat kurs USD menguat.
“Dari sudut pandang teknikal, USD masih tetap sangat bullish pada rentang waktu harian dengan target resistance 98.00. Probabilitas peningkatan suku bunga di rapat Desember saat ini sebesar 70% sehingga breakout di atas 98.00 dapat membuka jalan menuju 99.00 atau bahkan lebih tinggi lagi” papar Lukman.(*) (Baca juga : Pasar Finansial Menjadi Lebih Sensitif Jelang Pilpres)