Jakarta – Berupaya untuk mewujudkan peranannya sebagai agen pembangunan nasional, PT Bank Hibank Indonesia (hibank) bertransformasi menjadi penyedia layanan perbankan digital dengan fokus pada segmen UMKM.
Entitas yang dulu bernama Bank Mayora ini telah menunjukan alokasi pendanaan kepada UMKM. Hingga Oktober tahun ini, hibank telah menyalurkan 31,8 persen dari total kreditnya, atau kurang lebih sebesar Rp1,74 Triliun. Capaian ini sejalan dengan rencana hibank untuk meningkatkan porsi penyaluran kredit bagi segmen UMKM hingga 45 persen di 2024.
Direktur Utama PT Bank Hibank Indonesia Jenny Wiriyanto menjelaskan, keberadaan hibank harus bisa menjadi solusi bagi UMKM dalam mengembangkan usahanya untuk lebih besar dan lebih baik lagi.
“UMKM merupakan pilar ekonomi bangsa, berkontribusi besar terhadap GDP Nasional (yaitu sekitar 66 persen) serta menyerap hampir 99 persen tenaga kerja di Indonesia,” katanya, dikutip Jumat (10/11).
Baca juga: Gandeng AwanTunai, Bank Raya Perluas Akses Permodalan UMKM
Sebagaimana dilaporkan dalam MSME Empowerment Report 2022, UMKM di Indonesia masih menghadapi berbagai macam tantangan dalam mengembangkan usahanya.
Hal ini meliputi pemasaran usaha, akses ke material produksi, adopsi teknologi, proses transaksi, serta pengelolaan cash flow.
Pada puncaknya, tantangan penguatan kinerja UMKM masih berkutat di rendahnya inklusi keuangan pada segmen tersebut, atau dengan kata lain banyak pelaku UMKM yang masih belum memiliki akses ke layanan perbankan yang memadai.
Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga tahun 2022 lalu, hanya sekitar 36% UMKM yang telah memiliki akses ke layanan formal perbankan.
Selain itu, tantangan penguatan kinerja UMKM masih berkutat di rendahnya inklusi keuangan pada segmen tersebut seperti bagaimana banyaknya pelaku UMKM yang masih belum memiliki akses ke layanan perbankan yang memadai.
Upaya hibank untuk meningkatkan alokasi pendanaan dan menghadirkan layanan perbankan digital yang relevan dengan kebutuhan UMKM menjadi salah satu langkah penting dalam memperbaiki inklusi keuangan.
Terutama bagi UMKM yang masih belum terlayani oleh perbankan namun memiliki potensi untuk berkembang.
Baca juga: Survei Modalku: 70 Persen UMKM di ASEAN Mulai Usaha dari Tabungan Pribadi dan Bantuan Relasi
Selain itu, hibank juga berkomitmen menjadi mitra dalam menghubungkan dengan penyedia-penyedia solusi dan layanan yang dibutuhkan UMKM melalui pembentukan dan pemberdayaan ekosistem, sehingga dapat membantu menjawab tantangan dalam pengembangan usaha UMKM.
“Hal inilah yang mendorong kami untuk memperkenalkan peran hibank sebagai orkestrator ekosistem UMKM Indonesia,” bebernya.
Dalam kesempatan ini, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyatakan bahwa masa depan perbankan adalah digital, dan BNI berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap nasabah bisa mendapatkan solusi finansial terintegrasi setiap harinya.
“Dengan adanya hibank, kami ingin membantu para UMKM naik kelas dengan berupaya untuk memberikan mereka akses ke layanan perbankan yang lebih efisien dan komprehensif,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama