Hongkong – Lembaga Internasional Fitch Rating menilai, ketergantungan Indonesia terhadap komoditas masih relatif tinggi. Hutang luar negeri Indonesia juga tercatat meningkat.
Kondisi politik diperkirakan berpotensi menjadi gangguan dari pembuatan kebijakan ekonomi menjelang pemilihan daerah 2018 dan pemilihan presiden 2019. Hal ini merupakan risiko dan mendorong reformasi yang kuat dan dapat merusak sentimen pasar domestik dan asing.
Dorongan reformasi struktural bersama pemerintah akan memperbaiki lingkungan bisnis yang masih menantang. Sementara pelaksanaan langkah-langkah untuk mengurangi persyaratan prosedural dan izin bisnis telah meningkatkan secara tajam posisi Indonesia dalam peringkat Kemudahan Usaha.
Tingkat kemudahan berusaha Indonesia berada di posisi ke 72 dari 190 negara; naik 37 peringkat dalam dua tahun. Reformasi tersebut nampaknya berkontribusi terhadap keuangan eksternal yang lebih kua. Investasi asing langsung (Foreign Diret Investment/FDI) meningkat dalam kuartal terakhir. Fitch memperkirakan, FDI bersih itu digunakan untuk menutupi defisit transaksi berjalan selama beberapa tahun ke depan.
Rupiah juga menggambarkan adanya penguatan dengan beberapa pemicu utama. Diantaranya, Pertumbuhan PDB tetap kuat, dengan rata-rata pertumbuhan 5,1% selama lima tahun. Kendati, ini masih kurang dari level 6% sebelum guncangan yang terjadi pada 2012.(*)