Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berkomitmen untuk mendorong pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia agar naik kelas melalui berbagai program pembiayaan yang diberikan.
Hingga 31 Juli 2019, terdapat lebih dari 10,5 juta nasabah UMKM yang mendapatkan pembiayaan BRI, di mana sebanyak 1,1 juta pelaku UMKM di antaranya sukses naik kelas. Jumlah tersebut didominasi oleh masyarakat yang mengajukan pembiayaan mikro dengan plafon pinjaman hingga Rp25 juta sebanyak 65 persen dan selebihnya nasabah dengan plafon di atas Rp25 juta.
“Dari awal tahun hingga Juli, kami telah mengkalkulasi nasabah yang mengajukan penambahan atau suplesi plafon serta naik segmen jenis pinjaman di antaranya dari KUR ke Pinjaman Komersial. Mereka telah memenuhi kualifikasi untuk diberikan tambahan modal dalam rangka meningkatkan skala usahanya. Pada akhir tahun kami menargetkan jumlah nasabah naik kelas dapat meningkat menjadi lebih dari 2 juta nasabah,” ungkap Direktur Mikro dan Kecil Bank BRI Priyastomo di Jakarta, Selasa (13/8).
Selain mengucurkan kredit kepada para pelaku UMKM, perseroan melakukan pendampingan agar pelaku usaha update terhadap informasi bisnis terkini. BRI hingga saat ini telah menyelenggarakan sebanyak 3.260 pelatihan di berbagai daerah di Indonesia. Sebanyak 318.093 UMKM binaan telah mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut.
Bahkan melalui program BRIncubator, nasabah bisa mengikuti workshop dan bootcamp yang fokus kepada peningkatan kapabilitas UMKM untuk Go-Modern, Go-Digital, Go-Online, dan Go Global. Dengan menggandeng para pakar UMKM, baik yang bertaraf lokal maupun nasional para pelaku UMKM bisa mendapatkan nilai tambah yang signifikan.
Lebih lanjut Priyastomo mengungkapkan, BRI terus fokus dalam memberdayakan UMKM melalui pemberian ruang dan pendampingan yang dapat mendorong kemajuan usaha dan berdampak pada ekonomi lokal maupun nasional. “Nantinya UMKM diharapkan terus menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di tanah air,” pungkasnya. (*)