Jakarta – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menargetkan total pembiayaan di 2017 mencapai Rp102 triliun. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi pembiayaan di 2016 yang tercatat sebesar Rp80,85 triliun.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Susiwijono Moegiarso mengatakan, pembiayaan di 2017 masih berfokus pada sektor berbasis komoditas. Kendati demikian, pihaknya juga tidak menutup kemungkinan untuk mendorong pembiayaan ekspor di industri kreatif.
“Tahun ini kami menargetkan pembiayaan sudah akan menyentuh angka Rp102 triliun dan itu sangat besar untuk pembiayaan ekspor. Kita harus akui kebanyakan ekspor kita masih berbasis komoditi. Tapi kita ingin betul dorong industri kreatif,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2017.
Dirinya meyakini, target pembiayaan di tahun ini yang sebesar Rp102 triliun akan tercapai. Hal ini sejalan dengan mulai naiknya harga komoditas yang terjadi belakangan ini. Namun, kata dia, meski pada 2016 sektor komoditas mengalami tekan, akan tetapi pembiayaan Eximbank masih on the track.
“Tiga tahun belakangan ini ekonomi global slowdown, dampaknya luar biasa sehingga ekspor secara tahunan turun. Turunnya selama 3 tahun ini. Tapi komoditas sekarang sudah mulai meningkat. Tahun ini kita sangat optimis,” ucapnya.
Ke depan, kata dia, pihaknya akan melakukan sinergi dengan lembaga-lembaga pembiayaan lainnya agar pembiayaan ekspor Eximbank dapat tumbuh positif. Di sisi lain, sinergi yang dilakukan ini bertujuan agar tidak bersinggungan dengan lembaga-lembaga pembiayaan lainnya.
“Kami lembaga yang mewakili negara untuk mendorong ekspor, dan supaya nanti tidak bersinggungan dengan lembaga-lembaga pembiayaan yang lain kita akan bersinergi dititik mana kami akan masuk, karena kami punya mandat untuk medorong ekspor,” tutupnya. (*)