Depok – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menilai perumahan merupakan masalah krusial di seluruh dunia, termasuk Indonesia dengan populasi lebih dari 273 juta jiwa. Untuk itu, perlu dicarikan one stop solution agar kebutuhan perumahan bisa terpenuhi tidak hanya untuk milenial tetapi juga juga generasi Z atau Gen Z.
“Kita tidak bicara lagi milenial tapi juga Gen Z yang jumlahnya 53% dari total penduduk yang mengalami disrupsi teknologi, lapangan pekerjaan berubah, kesempatan berusaha berubah. Pemerintah harus dan pasti hadir agar Gen Z mendapat fasilitas terbaik tidak hanya bagi pekerjaannya tapi juga rumah tinggal sebagai kebutuhannya,” kata Erick dalam acara Pencanangan Penyediaan Pembiayaan dan Hunian Milenial di Depok, Jawa Barat, dikutip 3 April 2022.
Erick mendorong sinergitas BTN, Perumnas, KAI, BUMN Karya bahkan PLN dan Telkom untuk memberikan one stop solution kepada Gen Z, untuk mendapatkan kemudahan tidak hanya untuk perumahan tapi juga dalam melakukan pekerjaan. “Solusi yang ditawarkan ini bagaimana kita mensinergikan tanah yang disediakan oleh PT Kereta Api, Perumnas yang membangun dibantu oleh BUMN Karya, BTN yang memberikan financing dibantu oleh Jasa Keuangan, PLN dan Telkom bersinergi memberikan solusi yang terbaik,” ujar Erick.
Erick menilai, dengan sinergi dapat memberikan sesuatu yang nyata kepada Gen Z yang hari ini sangat membutuhkan, tidak hanya perumahan yang affordable harganya tapi juga efisiensi dalam kesehariannya dimana saat bekerja mereka dapat mengakses fasilitas transportasi yang mempermudah pekerjaannya.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh Kementerian yang telah memastikan hal-hal ini terjawab, saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh Direksi dan Komisaris BUMN yang percaya bahwa konsep perumahan ini bisa jalan, karena ini sebagai pilot project, baru tiga yang saya lihat, kalau ini bisa menjadi di puluhan tempat, ini akan menjadi solusi yang baik,” ungkap Erick.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Haru Koesmahargyo menambahkan, Bank BTN siap bersinergi dengan Perum Perumnas dan BUMN lainnya untuk mendukung pemenuhan rumah bagi milenial. Salah satunya dengan mewujudkan impian milenial memiliki hunian yang berkonsep Transit Oriented Development atau TOD.
“Ada peluang yang sangat besar dalam menjembatani gap antara permintaan dan penawaran akan perumahan yang layak pada segmen milenial ini,” jelasnya.
Menurut Haru, sesuai dengan mandat dari Menteri BUMN, Bank BTN akan bersinergi dengan BUMN lain, khususnya BUMN karya memastikan pasokan hunian bagi milenial terpenuhi. Untuk mendorong penyaluran KPR ke generasi milenial, kata dia, diperlukan dukungan dari seluruh stakeholder, mulai dari pemerintah dengan insentif dan kebijakan fiskal maupun moneter, Bank Indonesia, OJK, asosiasi pengembang dan instansi terkait.
Haru juga menyampaikan apresiasinya kepada Japan International Cooperation Agency atau JICA dan Pemerintah yang membuka peluang kemitraaan pendanaan jangka panjang dengan Bank BTN. Menurutnya, BTN saat ini bekerjasama dengan JICA (Japan International Cooperation Agency) dan Citibank untuk pinjaman potensial ke perseroan. Tujuan pendanaan ini adalah untuk mendukung kredit perumahan ke segmen berpenghasilan menengah ke bawah di Indonesia.
“Skema pendanaan salah satunya sedang dijajaki kerjasama pembiayaan dari JICA dan Citibank, kami berharap kerjasama ini dapat dikembangkan ke pembiayaan perumahan lain,” jelas Haru.
Lebih lanjut Haru menegaskan, dukungan kredit perumahan di segmen tersebut dan menyediakan pinjaman yang baik untuk perumahan sangat penting di tengah pandemi Covid-19. “BTN dan para pemberi pinjaman secara positif bergerak maju untuk kolaborasi tersebut,” papar Haru.
Chief Representative JICA untuk Indonesia Shigenori Ogawa mengaku siap mendukung upaya Pemerintah dalam penyediaan perumahan nasional dan peran Bank BTN terhadap pembiayaan perumahan. “JICA sedang mendiskusikan dengan Bank BTN kemungkinan kerjasama finansial dengan menyiapkan pinjaman untuk mendukung Bank BTN dalam penyediaan pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” paparnya.
Menurut Ogawa, Bank BTN berperan sangat penting dalam sektor pembiayaan perumahan di Indonesia, dimana pangsa pasar domestik di KPR mencapai 40%. “JICA menilai BTN adalah salah satu stakeholder kunci dalam mengembangkan sektor perumahan dan mengembangkan akses ke pembiayaan perumahan bagi masyarakat,” tukasnya.
Dubes Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji mendukung JICA dalam langkahnya mendukung sektor perumahan di Indonesia. Dia mengapresiasi langkah JICA yang sedang menjajaki kemungkinan pemberian pinjaman kepada BTN untuk mendukung pembiayaan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan menengah.
“Kami percaya bahwa dukungan finansial JICA akan mendorong masyarakat berpenghasilan menengah untuk dapat memiliki rumah mereka sehingga dapat berkontribusi dalam pengembangan perumahan di negara ini,” papar Kanasugi.
Sementara itu, Direktur Utama Perumnas Budi Saddewa Soediro menilai antusiasme dan optimisme atas kerjasama dan kolaborasi yang terjalin saat ini merupakan inovasi dalam menyediakan hunian yang berkualitas, terjangkau, bernilai tinggi yang selaras dengan kebutuhan masyarakat akan hunian. “Program yang kami selenggarakan kali ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat luas mendapatkan hunian pertama yang dapat berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan,” pungkas Budi. (*)